MANOKWARI, JAGAMELANESIA.COM – Anggota DPD Republik Indonesia asal Papua Barat, Dr. Filep Wamafma terus memberikan semangat dan motivasi kepada mahasiswa di Papua Barat untuk terus mengejar impian dan menyelesaikan studi di perguruan tinggi.
Filep Wamafma menekankan pentingnya pendidikan tersebut dalam agenda sosialisasi 4 pilar kebangsaan yang berlangsung di aula STIH Manokwari, Sabtu (1/7/2023). Dalam agenda ini, Filep mengatakan, mahasiswa memiliki peran penting untuk tanah air yang dilandaskan pada 4 pilar kebangsaan yakni Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI.
Terlebih, negara juga memberikan kekhususan bagi tanah Papua melalui hadirnya Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2021 tentang Otsus Papua yang diantaranya mengalokasikan cukup besar dananya bagi sektor pendidikan. Oleh sebab itu, alokasi dana Otsus semestinya dapat dikelola secara optimal untuk bidang pendidikan sesuai dengan peruntukannya.
“Kalau saya yang menjabat di pemerintahan provinsi, soal kebijakan dan amanah dalam UU Otsus, maka saya tegas akan gratiskan pendidikan. Sebab amanat UU Otsus sangat jelas sebagai dasar hukum untuk menjawab kebutuhan rakyat Papua, utamanya melalui pendidikan,” tegas Filep Wamafma di depan para mahasiswa.
Lebih lanjut menurut Filep, generasi yang hidup di era kebijakan Otsus semestinya tidak lagi terbentur dengan kendala biaya pendidikan, sehingga harus berbeda dengan zamannya saat masih harus berjuang untuk dapat membiayai pendidikan. Oleh sebab itu, menurutnya, mahasiswa pun dapat menyuarakan pendidikan gratis agar diberlakukan di Papua Barat dengan landasan ketentuan Otsus.
Di kondisi saat ini, lanjut Filep, STIH Manokwari terus berjuang meningkatkan mutu dan layanan pendidikan bagi mahasiswa meski tanpa mendapat dukungan dana Otsus. Terbaru, STIH Manokwari mampu mengirim perwakilan mahasiswa keluar negeri yakni ke Thailand dan Malaysia serta berencana ke negara lain untuk mengikuti program perkuliahan.
Program perkuliahan ini juga termasuk mengirim mahasiswa STIH mengikuti program pertukaran mahasiswa di luar Papua Barat selama 1 semester.
“Kami dalam waktu dekat mengirim delegasi dosen dan mahasiswa ke Eropa, Timur Leste dan program kuliah lainnya beberapa perguruan tinggi di daerah Jawa,” ujar Filep. (WRP)