BINTUNI, JAGAMELANESIA.COM – Lintasan login kayu bulat PT. Wukira Sari tepatnya di atas Jembatan Merah Kuri dipalang masyarakat adat Kuri, Jumat (17/3/2023). Nampak kayu-kayu diletakkan melintang di atas jembatan merah yang digunakan untuk aktivitas login kayu dari PT Wukira Sari menuju logpon PT. Wijaya Sentosa.
Selain itu, terlihat dua pemuda suku Kuri berdiri di depan palang yang bertuliskan ‘Dilarang Lepas Palang’. Aksi pemalangan ini diketahui merupakan bentuk protes warga Kuri terhadap perusahaan kayu PT Wukira Sari.
“Kami pemuda Kuri sebagai garda terdepan siap memperjuangkan hak masyarakat kami, atas penderitaan akibat kesewenangan perusahaan atas hak masyarakat. Kami bersama-sama berdiri menuntut hak kami masyarakat adat,” kata Emis Yaumina yang dikonfirmasi via sambungan telepon.
“Saya menyuruh saudara-saudara saya untuk palang dan saya minta agar palang tidak dilepas sampai pemerintah sendiri turun tangan untuk melepaskan palang tersebut. Hal ini juga saya sampaikan pada saat rapat dengan Ketua DPRD Bintuni dan para ketua komisi yang hadir,” tegasnya.
Emis mengatakan, dirinya dihubungi oleh manajer PT Wukira Sari yang meminta agar palang bisa dibuka. Selain itu, menurut Emis, pihak perusahaan juga bertanya kapan DPRD Bintuni datang untuk membuka palang lantaran perusahaan sedang melakukan persiapan untuk perpindahan Camp.
“Kami berharap pemeritah dalam permasalahan ini bisa hadir dan khususnya DPRD Kabupaten Teluk Bintuni sendiri yang datang cabut itu palang di atas jembatan Kuri. Kalau tidak, palang akan tinggal sampai permasalahan ini selesai,” tutup Emis Yaumina. (MW)
