BerandaDaerahSail Tidore Perlu Membaca Peluang Magelang City Network

Sail Tidore Perlu Membaca Peluang Magelang City Network

TERNATE, JAGAMELANESIA.COM – Penyelenggaraan Sail Tidore di bulan November 2021 mendatang, perlu membaca peluang Magelang City Network, sehingga adanya kolaborasi antara pemerintah dan perguruan tinggi dalam berbagai hal, dengan memberikan gagasan konstruktif terkait paradigma pembangunan yang berkelanjutan di bidang pariwisata, ekonomi, perdagangan, pendidikan, dan kebudayaan.

Kepala Dinas Kebudayaan Kota Ternate, Rinto Taib, saat di sambangi tim Jagamelanesia.com, di gedung Museum Rempah-rempah, tepatnya di Benteng Orange, Senin (29/3), menyampaikan bahwa, membaca peluang Magelang City Network ini adalah sebuah peluang yang akan berkelanjutan.

Rinto juga menyentil terkait diselenggarakannya Sail Tidore dan Sail Morotai yang hingga kini hanya sebatas penyelenggaraan belaka tanpa ada langkah progres atau jangka panjang kedepan.

“Kita membaca peluang Magelang City Network, ini adalah sebuah peluang yang akan berkelanjutan. Sementara yang kita lihat dari Sail Tidore, setelah selesai penyelenggaraan langsung tutup buku. Sama halnya dengan penyelenggaraan Sail Morotai, habis kegiatan tutup buku,” tuturnya.

Menurut Rinto, kalau bicara konteks Magelang City Network atau Jejaring Kota Magelang, sudah tentu melibatkan banyak negara dan ini peluang sebenarnya.

“Yang tadinya orang baca Spanyol orientasinya ke Tidore, nah sekarang kita lihat Monumen di Kastela yang dibangun Kedutaan Besar Spanyol, bukan dari Pemerintah Provinsi maupun Pemerintah Kota. Karena sandaranya adalah history,” ucapya.

Rinto menerangkan, Spanyol pernah memberikan Kastela sebagai ibu kotanya di Maluku. Berdasarkan sejarahnya, Tidore hanyalah sebagai tempat aktivitas, sementara Kastela menjadi ibu kotanya.

“Itu artinya kita bisa bayangkan peran Jakarta di tengah peta politik Indonesia,” terangnya.

Rinto menambahkan, sejauh ini, pihaknya belum melakukan koordinasi dengan pemerintah terkait mengenai konsep Magelang City Network.

“Mengenai hal tersebut saya belum tahu persis, tapi saya membaca sebagai penyelenggara OPD urusan kebudayaan yang harus di sikapi secara kreatif dengan paradigma yang tentu inovatif,” jelasnya.

Bagi Rinto, sebuah event itu bukan hanya melihat yang sifatnya ceremony saja, tapi juga berfikir apakah hal tersebut dapat berkelanjutan dan berdampak secara lebih luas atau tidak.

“Kita tidak hanya terjebak pada nuansa romantisme masa lalu. Tetapi, kita dihadapkan dengan tantangan masa depan. Oleh sebab itu, peluang Magelang City Network ini bisa kita manfaatkan dalam berbagai bidang,” pungkasnya. (kj)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru