BINTUNI, JAGAMELANESIA.COM – Menjelang bulan Desember masyarakat Kota Bintuni cenderung memanfaatkan kayu bakar untuk menggantikan bahan bakar minyak tanah. Hal ini berdampak pada naiknya permintaan kayu bakar di daerah itu sekaligus menjadi berkah tersendiri bagi keluarga Alpius Kameri.
“Momentum bulan Desember ini seperti tahun-tahun sebelumnya. Masyarakat Bintuni biasa memesan kayu bakar untuk pengganti minyak tanah. Harga jual kayu bakar saya Rp 1 juta untuk satu truk. Saat ini, sudah ada pesanan dua truk, jadi saya bayar tukang senso Rp 500 ribu dan sisanya saya simpan,” ujar Alpius, Sabtu (3/12/2022).
“Biasanya di minggu kedua bulan Desember banyak sekali yang memesan kayu bakar. Dalam bulan Desember saya bisa meraup keuntungan menjual kayu bakar hingga Rp 10 juta,” katanya lagi.
Alpius menambahkan, para pemesan kayu bakar ini berasal dari Kota Bintuni. Ia menceritakan, pembeli tinggal memesan dalam jumlah sesuai yang dibutuhkan dan Alpius akan mengantarkan langsung pesanan tersebut ke alamat rumah pembeli.
“Jika mereka membutuhkan tukang belah kayu bakar saya menyediakan juga. Jadi mereka tinggal menambah ongkos jasa pembelah kayu senilai Rp 300 ribu. Saya bersyukur setiap bulan Desember pemesan kayu bakar cukup banyak. Dan saya mengakui bahwa Bulan Desember benar-benar membawa berkah,” ucapnya.
“Untuk stok kayu, di lokasi tanah adat saya banyak kayu yang bisa dimanfaatkan untuk kayu bakar di dapur. Seperti kayu besi dengan bara kayu yang kuat, kayu merah yang sangat cocok untuk kayu bakar sebagai pengganti bahan bakar minyak tanah. Kebanyakan juga para penjual ikan bakar memesan kayu jenis kayu merbau atau besi karena arang kayu besi sangat kuat dan cocok untuk bakar ikan,” pungkas Alpius. (MW)
