NUSA TENGGARA TIMUR, JAGAMELANESIA.COM – Komodo yang sudah lanjut usia secara alami akan mengalami penurunan bobot tubuh secara bertahap, yakni berkurang sekitar 10-20 kg setiap tahunnya, hingga menjadi kurus dan akhirnya mati.
Dilansir Jagamelanesia.com, dari situs resmi Kominfo Manggarai Barat, NTT, Kepala Balai Taman Nasional Komodo (BTNK), Lukita Awang, menyampaikan bahwa, kematian komodo ini sangat memungkinkan, karena berkurangnya kemampuan komodo tersebut untuk berburu mangsa.
“Berdasarkan hasil pengamatan yang kami lakukan, rata-rata komodo jantan berumur 30 tahun. Namun, dalam kondisi tertentu komodo yang sangat sehat dan kuat diperkirakan dapat hidup hingga 40-50 tahun,” ungkap Lukita.
Lukita melanjutkan, untuk komodo betina, rata-rata akan mati sebelum mencapai umur 20 tahun, dan beberapa komodo betina yang sangat sehat dan kuat diperkirakan dapat mencapai umur hingga 30 tahun.
Lukita menjelaskan, sesuai kajian ekologi dan hasil pemantauan populasi yang dilakukan bersama Yayasan Komodo Survival Program (KSP), diketahui bahwa populasi biawak komodo selama 5 tahun terakhir berfluktuasi dengan tren yang relatif stabil di rentang 2.400 sampai 3.000 ekor.
“Selain itu, berdasarkan data pemantauan populasi komodo sebelumnya, selama kurun waktu 10 tahun, yakni dari 2003 hingga 2012, diketahui bahwa populasi komodo di Pulau Komodo dan Pulau Rinca relatif stabil, dengan laju pertumbuhan populasi yang sangat baik,” ungkapnya.
Berdasarkan hasil monitoring tahun 2020, diperkirakan terdapat 3.163 indvidu komodo (Varanus komodoensis) di Taman Nasional Komodo, yang saat ini tersebar di 5 pulau besar, yakni Pulau Komodo, Rinca, Padar, Gilimotang dan Nusa Kode.
“Guna mengetahui dinamika pertumbuhan individu komodo secara presisi, kami juga telah memasang microchip penanda (PIT-tag) pada 1.344 individu komodo, di Loh Liang dan Loh Buaya. Komodo yang telah dipasang microchip penanda (PIT-tag), dapat dipantau pertumbuhannya setiap tahun,” terang Lukita pada Humas Kominfo Manggarai Barat, sebagaimana dilansir tim Jagamelanesia.com, pada situs resmi Kominfo, yang diunggah pada Kamis, 25 Maret 2021.
Kemudian, perlu diketahui juga bahwa, di Lembah Loh Liang terdapat sekitar 90 individu komodo. Komodo yang sering terlihat berada di sekitar sarpras wisata Loh Liang sebanyak 6-15 individu.
Salah satu individu komodo tersebut adalah individu komodo dengan microchip penanda (PIT-tag) bernomor 00064358BA.
Komodo jantan tersebut pertama kali dipasang microchip penanda (PIT-tag) pada tahun 2004, dan dari hasil pengukuran, diketahui bahwa komodo tersebut memiliki berat 10,3 kg dan panjang 184 cm.
“Dari hasil pemantauan pada tanggal 20 Maret 2021, komodo tersebut diketahui memiliki berat 49,1 kg. Saat ini komodo tersebut terlihat kurus dikarenakan umurnya yang sudah cukup tua, yaitu diperkirakan sekitar 26-28 tahun,” pungkasnya. (ST)