BerandaDaerahKominfo Dukung Kreasi Serta Inovasi Wastra Tenun dan UMKM NTT

Kominfo Dukung Kreasi Serta Inovasi Wastra Tenun dan UMKM NTT

MANGGARAI BARAT, JAGAMELANESIA.COM –  Di tahun ini, Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) fokus pada peningkatan kualitas produk UMKM lokal para seniman Indonesia (Indonesian Artisanal), serta peningkatan peran aktif Pemerintah Daerah untuk kesuksesan gerakan tersebut. Kamis (24/03).

Oleh karena itu, pada bulan Juni 2021 mendatang, Kementerian Kominfo ditunjuk sebagai Campaign Manager Gernas BBI di Nusa Tenggara Timur (NTT), yang akan mengusung tema “Kilau Digital Permata Flobamora”.

Dilansir Jagamelanesia.com, dari situs resmi Kominfo Kabupaten Manggarai Barat, bahwa beberapa wilayah di Provinsi Nusa Tenggara Timur, yang memiliki kawasan destinasi pariwisata seperti DPSP Labuan Bajo, Pulau Flores, Lembata, dan Alor, ini menyimpan banyak potensi UMKM lokal yang dapat menjadi unggulan di bidang fashion, kuliner dan kriya.

Untuk mengedukasi dan memberikan pemahaman mengenai kemampuan untuk adaptif dan kreatif di era pandemi kepada para pelaku UMKM di daerah NTT, Maka Direktorat Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim, bersama Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik, mengadakan Road to Pesona Digital NTT Webinar dan Workshop “Mendorong Kreasi dan Inovasi Wastra Tenun dan UMKM Nusa Tenggara Timur” pada Rabu, 24 Maret 2021 kemarin.

Acara ini dilaksanakan secara offline di Hotel Inaya Bay, Labuan Bajo dan disiarkan secara live melalui aplikasi Zoom dan channel YouTube Kemkominfo TV.

Direktur IKPM Kemkominfo RI, Septriana Tangkary, dalam sambutanya menyampaikan bahwa, Gernas BBI terbukti sukses mendorong banyak pelaku UMKM, dimana on boarding yang di dapatkan pada Desember 2020 sampai dengan hari ini terhitung sudah 3,7 juta UMKM yang telah berpindah dari ruang digital.

“Keberhasilan ini merupakan kolaborasi dan kerjasama terbaik dari semua pihak,” ungkapnya.

Sementara Ketua Umum Dharma Pertiwi, Nanny Hadi Tjahjanto, juga mengingatkan kepada seluruh masyarakat, khususnya pelaku UMKM, untuk memanfaatkan sarana dan prasarana milik bangsa sendiri, agar dapat berkembang dan saling berpegangan tangan demi mendorong majunya perekonomian tanah air, termasuk dengan menggunakan media jual-beli online.

“Daftarkan UMKM pada LaDaRa, beli satu tumbuh seribu, bangga buatan Indonesia,” ujar Nanny, dalam sambutannya, sebagaimana dilansir Jagamelanesia.com,  dari situs resmi Kominfo Kab. Manggarai Barat.

Hari ini, bidang wirausaha baru Dekranas bersinergi dengan Kemkominfo, untuk memberikan pelatihan dan pendampingan kepada 20 orang pengrajin tenun pemula, serta pelatihan sistem penjualan secara digital atau market place.

Termasuk pelatihan payment gateway secara tatap muka (offline) kepada 60 orang pelaku UMKM dan target kepada 300 orang pelaku UMKM yang hadir melalui Zoom. Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Bidang Wirausaha Baru Dekranas, Endang Budi Karya, dalam rilis resmi Kominfo Kab. Manggarai Barat, NTT.

Dirinya juga berharap, dengan adanya pelatihan ini, para penenun mempunyai keahlian menenun dengan kualitas dan desain motif yang bervariasi, namun tetap mempertahankan identitas kearifan lokal serta menguasai manajemen marketing baik offline maupun online.

“Di Labuan Bajo Manggarai Barat, Provinsi NTT, tenun merupakan ciri khas masyarakat setempat, dengan motif yang beragam serta menggambarkan kearifan lokal,” ujarnya.

Selain itu, Anggota Bidang Promosi dan Humas Dekranas, Maria Anna Plate,  berpendapat jika kain tenun merupakan salah satu dari sekian banyak ciri khas NTT yang patut dibanggakan.

Menurut Maria, membuat satu lembar kain tenun membutuhkan waktu yang cukup lama, tetapi hasilnya sangat memuaskan, baik itu bagi pengrajin maupun pembeli.

“Hasil tenun itu rapi, coraknya indah, dan warnanya pun menarik. Apalagi jika menggunakan benang dengan pewarna alami. Tapi kenyataannya, tenun yang menggunakan benang took mungkin lebih umum dilakukan, karena permintaan yang tinggi dari masyarakat dan biaya yang efisien. Akan tetapi, tenun dengan corak dan motif dasar dari masing-masing suku serta warna dan benang yang alami haruslah kita pertahankan,” ungkapnya.

Untuk diketahui, bahwa dalam acara tersebut juga turut hadir Bupati Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggar Timur, Ismail Surdi. (ST)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru