BerandaDaerahUsai Rampas 2 Senapan Serbu, Jenderal KKB Tantang TNI-Polri Perang Terbuka di...

Usai Rampas 2 Senapan Serbu, Jenderal KKB Tantang TNI-Polri Perang Terbuka di Titik Lokasi Ini

NDUGA, JAGAMELANESIA.COM – Jenderal KKB Nduga Egianus Kogoya menantang TNI-Polri perang terbuka dengan menyebutkan lokasi pergerakan pasukannya. Hal itu disampaikan Egianus usai anak buahnya berhasil merampas dua senapan serbu dari Bripda Diego Rumaropen di Distrik Napua, Wamena beberapa waktu lalu.

Salah satu senjata yang dirampas KKB ini adalah jenis AK 101 yang merupakan senjata buatan Rusia. Dengan berbekal senjata rampasan ini, Egianus percaya diri anak buahnya mampu melawan TNI-Polri.

“TNI/POLRI silakan kejar kami, kami menuju Ndugama, jalan besar Habema Ndugama- Di mana ketemu kami di situ, siap lawan menggunakan dua pucuk senjata ini,” kata Egianus dalam keterangan tertulis, Senin (20/6/2022).

“Anak buah kami akan melawan pake dua pucuk senjata itu juga, mereka didikan saya akan menembak kalian,” sambungnya.

Dalam kesempatan itu, Egianus juga menyampaikan peringatan kepada anggota TNI-Polri untuk tidak melakukan operasi penyisiran di pemukiman penduduk asli Papua. Ia menegaskan akan terus melawan dan menyerang aparat TNI-Polri.

Lebih lanjut, Egianus menyebut telah memerintahkan seluruh anak buahnya untuk menyerang setiap kali bertemu dengan anggota TNI-Polri. Bahkan ia perintahkan untuk menembak mati seluruh anggota TNI-Polri yang ditemui.

 “Saya sudah perintahkan kalau ketemu TNI-Polri, tidak ada ampun. Apalagi sniper rifle sudah di tangan kami. Pihak TNI/POLRI silakan kejar anak buah saya,” ucapnya.

Mabes Polri Kirim 350 Anggota Brimob ke Wamena

Sementara itu, sebanyak 350 personel Brimob dikirim Mabes Polri ke Wamena, Jayawijaya, Papua dan telah mendarat di Bandara Wamena pada Rabu (22/6/2022). Kapolres Jayawijaya AKBP Muh Safei memberikan keterangan perihal kedatangan ratusan personel Brimob tersebut.

Menurut Safei, 350 personel Brimob ini merupakan bantuan dari Mabes kepada Polda Papua untuk ditempatkan di wilayah Polres Jayawijaya. Diantaranya akan diperbantukan di sejumlah kabupaten pemekaran di pegunungan Papua.

“Kedatangan Brimob ini untuk mengantisipasi, bukan untuk pengejaran (perampasan dua senpi) yang ada. Ini hanya bersamaan saja sehingga orang prediksi dalam rangka penebalan pengejaran,” katanya, dikutip dari Antara.

“Ketika ada kebutuhan itu akan digeser, sehingga sementara ditaruh di Polres Jayawijaya. Bisa juga nanti bergerak ke Lanny Jaya, Yalimo, Tolikara, dan Mamberamo Tengah,” tambahnya.

Di sisi lain, beredar informasi di masyarakat bahwa kedatangan ratusan Brimob adalah dalam rangka pengumuman daerah otonom baru. Namun Safei tidak mengiyakan hal itu. Menurutnya, bantuan personel Mabes Polri disiagakan sesuai kebutuhan di daerah.

“Kalau masalah pengumuman atau apa-apa, yang jelas Markas Besar Kepolisian Indonesia memberikan bantuan untuk kepolisian, dikandung harapan untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat Jayawijaya. Jadi kita memberikan pemahaman untuk itu, kita akan menempatkan personel sesuai kebutuhan yang ada,” katanya. (UWR)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru