RAJA AMPAT, JAGAMELANESIA.COM – Masyarakat muslim Biak turut merayakan Natal bersama suku Biak se-Sorong Raya yang berlangsung di gedung Pari Waisai, Raja Ampat, Sabtu (4/12). Momen ini memperoleh apresiasi khusus dari intelektual muda suku Biak Papua Barat, Dr. Filep Wamafma, SH., M.Hum saat memberikan sambutan
Filep Wamafma mengatakan bahwa suku Biak tidak hanya mayoritas beragama Kristen, melainkan juga ada yang beragama muslim. Menurutnya, perbedaan agama bukan sesuatu yang menjadi persoalan dalam kehidupan masyarakat suku ini.
“Peradaban suku Biak sangat luar biasa, sebab kita suku Biak tidak boleh mengklaim Kristen atau Islam, namun suku Biak terbagi ke dalam beberapa kelompok, hidup bermasyarakat dan bersosial,” ungkap Filep.
Senator Papua Barat ini menjelaskan bahwa harus diakui bahwa peradaban suku Biak ini menyebar dan dibagi dalam beberapa kelompok, misalnya peradaban sejarah berdomisili di seluruh pelosok Indonesia, yakni suku Biak berada di Raja Ampat, Morotai, Tidore, Doreri dan bahkan sampai ke wilayah Pasifik.
“Jadi keberadaan suku Biak ini memiliki story sejarah yang harus diingat selamanya. Di samping itu suku Biak ada di Doreri di Manokwari, Tambrauw sebagai Bikar dan lain sebagainya,” jelas Filep.
Filep meyampaikan bahwa Tuhan sudah memiliki rencana bagi suku Biak untuk berada dimana-mana. Oleh karena itu menurutnya, kesadaran tentang peradaban sangatlah penting.
Dalam peradabannya, suku Biak dapat dikategorikan lagi yaitu peradaban mitos manarmakeri, perang antar suku Biak, Mambri membantu Sultan Tidore melawan musuh dan saat ini adalah peradaban globalisasi. Lebih lanjut, Filep menyampaikan, Tuhan masih memberikan kesempatan bagi suku Biak menjadi juru mudi untuk memimpin bangsa ini. (WRP)