HALMAHERA SELATAN, JAGAMELANESIA.COM – Kelompok Peduli Mangrove dibawah binaan PT. HARITA Nickel dan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Khairun (Unkhair) Ternate, menanam 2.500 bibit mangrove di Desa Soligi, Kecamatan Obi Selatan, Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), Provinsi Maluku Utara (Malut), Selasa (2/11).
Diketahui ribuan bibit mangrove ini ditanam di area pesisir seluas 2,8 hektare, dimana areal ini dianggap rawan terjadinya pengikisan tanah oleh aliran air (erosi), dan pengikisan permukaan tanah akibat hempasan ombak (abrasi).
Penanaman bibit mangrove yang berlangsung pada 25 – 28 Oktober 2021 ini, bukanlah yang pertama kali diselenggarakan di Desa Soligi. Namun sebelumnya pada April 2021 lalu, Kelompok Peduli Mangrove bersama HARITA Nickel dan FPIK Unkhair telah menanam 4.400 bibit mangrove.
“Dengan adanya penanaman tahap kedua ini, maka jumlah bibit mangrove yang telah tertanam di area seluas 6,5 hektare ini, sebanyak 6.900 bibit. Kegiatan rehabilitasi mangrove dan edukasi lingkungan ini pun, akan berlanjut pada tahap tiga di tahun 2022 nanti.
Dekan FPIK Unkhair, M. Janib Achmad, kepada tim jagamelanesia.com, menjelaskan bahwa mayoritas penanaman dan pemantauan mangrove dilakukan oleh kelompok, sementara mahasiswa FPIK hanya datang dua minggu sekali, jadi sebagian besar kegiatan dilakukan oleh Kelompok Peduli Mangrove.
Ia pun mengungkapkan, penanaman dan pemeliharaan berbasis masyarakat ini telah terlihat hasilnya, saat ini bibit yang ditanam pada tahap perdana telah tumbuh setinggi 1 meter.
Lanjut Janib, kegiatan yang didukung oleh PT. HARITA Nickel ini memiliki beberapa manfaat antara lain, membantu menjaga ekosistem terumbu karang dan berpotensi menghasilkan pertumbuhan ekonomi, ketika mangrove dapat dirawat dengan baik, sehingga melalui kegiatan ini, masyarakat juga menjadi semakin menyadari arti penting keberadaan mangrove,” ujarnya.
Sementara itu, Rusman selaku Koordinator Kelompok Peduli Mangrove mengucapkan apresiasinya terhadap program peduli lingkungan ini. Menurutnya, PT. HARITA Nickel dan FPIK Unkhair telah berkontribusi besar untuk mewujudkan masa depan yang lebih baik, dengan pembinaan kelompok dan penyediaan bibit mangrove.
“Kami berterima kasih karena daerah kami dipilih menjadi tempat rehabilitasi mangrove, semoga bisa berlanjut dan berdampak positif baik secara ekosistem dan juga ekonomi masyarakat,” terang Rusman.
Terpisah Head of External Relations HARITA Nickel, Stevi Thomas, mengatakan bahwa kegiatan ini menjadi bagian dari program pengembangan dan pemberdayaan masyarakat.
Secara konsisten kami melakukan sosialisasi dan pembinaan, untuk menguatkan kapasitas dan pengetahuan masyarakat. Kami berharap agar masyarakat dapat memanfaatkan dan mengawasi secara mandiri sumber daya yang mereka miliki,” ungkap Stevi.
Selain melibatkan Kelompok Peduli Mangrove, HARITA Nickel dan FPIK Unkhair, kegiatan ini juga melibatkan masyarakat umum. Upaya terpadu yang dilakukan berbagai pihak dalam kegiatan ini membuat proses pelestarian lingkungan berjalan lebih cepat. Proses penanaman dan pemeliharaan mangrove ini diharapkan mampu mengembalikan fungsi hutan mangrove dan memitigasi perubahan iklim.
Untuk diketahui, Kelompok Peduli Mangrove terdiri dari 5 kelompok, yakni tiap-tiap kelompok beranggotakan 10 orang, para anggota merupakan pelajar SMP dan SMA Desa Soligi. Jadi Kelompok Peduli Mangrove ini tidak hanya bertugas menanam bibit, akan tetapi ikut merawat dan memantaunya secara berkala.(ST).