TERNATE, JAGAMELANESIA.COM – Selaku Ketua Bidang (Kabid) Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup (SDA-LH) HMI Cabang Ternate, Munawar Syah Musa, meminta kepada pihak manajemen PT. IWIP agar kembali mempertimbangkan laporannya di Polres Ternate, terkait dengan persoalan aksi yang kemudian ricuh hingga menimbulkan kerugian terhadap pihak PT. IWIP, Sabtu (30/10).
Menurut Munawar, pengurus HMI Cabang Ternate ini, pihaknya memiliki tanggungjawab besar terhadap seluruh problem umat dan bangsa, serta bertujuan menggangkat harkat dan martabat masyarakat Indonesia umumnya, dan khususnya masyarakat Kab. Halteng serta Kab. Haltim.
Dua Kabupaten tersebut notabene hidup di wilayah pertambangan dan merasakan langsung dampak dari kerusakan lingkungan serta gangguan kesehatan, akibat dari eksplorasi PT. IWIP tanpa memikirkan resiko atau dampak negatif terhadap masyarakat sekitar,” ujarnya.
Lanjut Munawar, aksi pada beberapa waktu lalu yang digelar oleh mahasiswa Halteng – Haltim, hingga menimbulkan kericuhan dan pada akhirnya sejumlah massa aksi melakukan tindak pengrusakan terhadap fasilitas kantor perwakilan PT. IWIP di Ternate, ini merupakan bagian dari ungkapan kekecewaan terhadap pihak manajemen perusahaan yang dinilai tidak adil dalam persoalan pemberian beasiswa.
Massa aksi hanya meminta keadilan dari manajemen PT IWIP untuk menyelesaikan masalah program beasiswa yang sepihak tersebut. Tujuannya agar bisa disosialisasikan kembali secara tatap muka dengan Pemda Halteng dan Haltim bersama mahasiswa lingkar tambang di dua Kabupaten tersebut,” terang Munawar.
Olehnya itu selaku pengurus HMI Cabang Ternate, kami meminta sesegera mungkin pihak manajemen PT. IWIP memediasi pertemuan dengan pihak mahasiswa yang menuntut haknya secara adil, untuk secepatnya ada proses negosiasi.
“Jika persoalan ini diproses secara hukum kata Munawar, maka kami juga akan mengambil langkah sesuai dengan langkah yang diambil pihak perusahan. Ia juga mengaku sejauh ini Ketua Umum HMI cabang Ternate, telah menyurat ke Pengurus Besar (PB) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) di Jakarta, untuk meminta pendampingan terhadap sejumlah kader HMI yang telah dilaporkan pihak manajemen PT. IWIP, di Polres Ternate dan di tahan saat ini.
Munawar juga menegaskan, jika pihak PT. IWIP tidak mengindahkan itikad baik pihaknya, maka dalam waktu dekat pengurus HMI Cabang Ternate akan mengkonsolidasikan seluruh aktivis Hijau Hitam untuk menduduki Polres Ternate dan Kantor perwakilan PT. IWIP di kota Ternate.
Selain itu dirinya juga mengecam kepada pihak perusahan, bahwa pihaknya akan menggelar aksi hingga menduduki pusat produksi perusahan yang ada di desa Lelilef,” tegasnya.
Sebab, kami menilai fasilitas kantor perwakilan PT. IWIP, yang dirusak oleh teman-teman kami ini dikarenakan tuntutan mereka pada aksi tersebut tak dihiraukan pihak manajemen PT. IWIP. Bahkan yang dirusak itu pun tidak sebanding dengan pengerukan hasil kekayaan alam yang di ambil oleh PT. IWIP, dan serta dampak lingkungannya sangat mematikan bagi masyarakat Halteng – Haltim dalam jangka panjang.
Untuk itu, pihaknya meminta agar pihak manajemen PT. IWIP, segera mencabut laporan dan mengeluarkan tiga orang kader HMI Cabang Ternate tersebut dari tahanan Polres Ternate sebelum ada aksi susulan.
Untuk diketahui massa aksi yang ditahan di Polres Ternate saat ini yakni Sekertaris Bidang Sumber Daya Alam HMI Cabang Ternate, Risman Ciliu, Agung Halid, anggota pengurus HMI Cabang Ternate, dan serta Bobi Satriono pengurus HMI Komisariat Teknik Unkhair.(ST).