BerandaDaerahKurangnya Kursi VVIP Pada Pembukaan STQN, Ini Tanggapan Bupati Morotai

Kurangnya Kursi VVIP Pada Pembukaan STQN, Ini Tanggapan Bupati Morotai

PULAU MOROTAI, JAGAMELANESIA.COM – Kemeriahan mengiringi suksesnya Pembukaan Seleksi Tilawatil Qur’an Nasional (STQN) ke-XXVI, di Sofifi Ibu Kota Provinsi Maluku Utara (Malut), pada Sabtu 16 Oktober 2021 pekan kemarin rupanya banyak meninggalkan kesan tersendiri, baik dari kalangan masyarakat hingga petinggi di Negeri ini.

Salah satu kesan yang dirasakan oleh sejumlah Kepala Daerah Kabupaten/Kota, Maluku Utara, diantaranya Bupati Halsel, Bupati Pulau Morotai, dan juga Wakil Walikota Tikep, yakni tidak mendapatkan kursi VVIP, pada saat malam pembukaan STQN di Kota Sofifi, padahal mereka merupakan tamu undangan VVIP yang seharusnya mendapatkan tempat duduk sebagaimana undangan yang mereka terima.

Hal ini mengundang reaksi para Kepala Daerah tersebut, diataranya salah satu Kepala Daerah Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), Provinsi Maluku Utara (Malut), yang dengan terang-terangan mengungkapkan kekesalan dan kekecewaannya, terhadap kinerja panitia STQN, selain itu rasa kecewa ini juga diungkapkan oleh Wakil Walikota Tidore Kepulauan, serta pihak PT. PLN melalui Humasnya.

Rasa kesal dan kecewa ini disampaikan melalui pemberitaan dibeberapa media online sebelumnya, bahwa mereka tidak mendapat tempat duduk VVIP sebagaimana undangan yang mereka terima, sehingga hal ini membuat mereka meninggalkan arena STQN sebelum acara ditutup.

Berbeda dengan Bupati Kabupaten Pulau Morotai, Benny Laos, saat dikonfirmasi tim jagamelanesia.com, via WhatsApp, Senin (18/10), menyampaikan bahwa terkait dengan tidak tersedianya kursi VVIP untuk sejumlah Kepala Daerah, termasuk dirinya ini baginya tidak menjadi satu persoalan yang harus dipersoalkan.

Menurut Benny, bahwa kita semua adalah bagian dari panitia STQN, jadi kita tidak boleh duduk enak, yang terpentingnya kita harus bekerja untuk melayani para tamu dari luar supaya tamu terlayani dengan baik, agar nama baik Provinsi Maluku Utara dikanca Nasional tetap terjaga.

Sebagai panitia kata Benny, dirinya pun menyampaikan permohonan maaf, kepada para tamu undangan dan seluruh lapisan masyarakat khusunya masyarakat Maluku Utara, jika ada kekurangan pada saat acara pembukaan STQN ke-XXVI tersebut, maka mohon di maafkan, karena ini merupakan pengalaman pertama menangani kegiatan tingkat nasional sepanjang sejarah Maluku Utara, dimekarkan menjadi Provinsi sejak 20 tahun yang lalu.

Lanjut Benny, yang terpenting disini bukan siapa benar atau siapa yang salah, akan tetapi yang terpenting adalah sebagai warga Malut mari kita sama-sama mengawal secara paripurna acara National ini, agar bisa sukses demi nama baik Maluku Utara tanpa saling menyalahkan.

Tidak lupa ia juga mengajak seluruh masyarakat Maluku Utara, khususnya para Kepala Daerah di sepuluh Kabupaten/Kota se-Provinsi Maluku Utara, untuk terus bahu membahu saling melengkapi guna mensukseskan STQN ini, sehingga semakin meningkatkan nilai ketaqwaan kita kepada Allah SWT.

Akhir kata, beni menuliskan kalimat “Save Malut, Save STQ, Save Panitia, melalui pesan singkat WhatsApp nya.(ST).

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru