BerandaDaerahGubernur: Way Wairon Simbol Adat Perekat Suku Biak di Papua Barat

Gubernur: Way Wairon Simbol Adat Perekat Suku Biak di Papua Barat

MANOKWARI, JAGAMELANESIA.COM – Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan, Bupati Manokwari Hermus Indou dan utusan kepala suku besar Biak, Y. Yarangga yang diwakili Ketua III Dewan Adat Byak (DAB) Konstan Rumabar di arak-arak menggunakan Way Wairon, sebuah perahu tradisional adat Biak saat menghadiri Mubes ke-1 suku Byak Provinsi Papua Barat.

Titik prosesi adat Byak berlangsung di Kwawi menuju ke tempat kegiatan yakni di Mansinam Hotel Beach, Manokwari, Jumat (11/6) pagi. Terpantau tim media jagapapua.com ratusan warga Byak turut mengambil bagian dalam prosesi adat tersebut. Penyambutan prosesI adat diselingi dengan tarian Wor Bahasa Byak, suling Tambur, dan grup musik akustik dengan Bahasa Byak.

Gubernur Dominggus Mandacan menyampaikan bahwa penyambutan dengan menggunakan Way Wairon merupakan suatu kebanggaan tersendiri baginya, sebab suku Biak telah memberikan suatu penghormatan khusus dan telah berkontribusi besar kepada semua suku di tanah Papua.

Dalam sambutannya, Gubernur menyampaikan bahwa Provinsi Papua Barat ibarat rumah besar untuk menerima keberagaman suku Indonesia, maka ia mengajak masyarakat di Papua Barat untuk merawat kebersamaan yang terjalin hingga kini.

“Hidup rukun dalam keberagaman suku nusantara merupakan kekuatan yang patut dipelihara bersama-sama. Satu hal lagi adat Byak merupakan simbol perekat suku Biak di Papua Barat,” ungkap Dominggus.

Di samping itu, Dominggus Mandacan menyatakan bahwa suku Byak sebagai salah satu suku asli Papua yang punya kontribusi besar dalam sejarah peradaban keagaman dan pendidikan di tanah Papua.

Ia menambahkan kontribusi di bidang keagaman dan pendidikan yang diajarkan oleh suku Biak telah berlangsung sejak ratusan tahun silam di pedalaman, pesisir, dan lembah. Dengan demikian terang Injil yang sudah ada merupakan sebuah perubahan sejarah yang sudah dilakukan suku Biak. 

Gubernur Mandacan berharap mubes suku Byak saat ini harus mampu mempersatukan kembali suku ini melalui kepengurusan tingkat kabupaten maupun kota yang solid sebagaimana tema pada Mubes ke-1 suku Byak Provinsi Papua Barat. (WRP)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru