MANGGARAI BARAT, JAGAMELANESIA.COM – Menyadari pentingnya kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dalam mengembangkan pariwisata yang mandiri dan berkelanjutan, Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Cabang Sikka menyelenggarakan kegiatan pelatihan peningkatan kualitas SDM para Pramuwisata yang ada di Kabupaten Sikka.
Dilansir Jagamelanesia.com, dari akun Facebook resmi Media Center Mabar, Kamis (8/4), Ketua HPI Cabang Sikka, Arkadius Jong, menyampaikan bahwa, untuk mewujudkan pelatihan ini, HPI Cabang Sikka bekerjasama dengan Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF), serta memfasilitasi kegiatan tersebut dengan menghadirkan narasumber yang berkompeten dan berpengalaman dalam bidang pelayanan jasa, khususnya bidang Pramuwisata.
Tema dari kegiatan ini adalah “Training of Trainers Tata Kelola Destinasi Pariwisata”.
Arkadius mengatakan, pelatihan ini bertujuan untuk mewujudkan salah satu dari empat program utama HPI Cabang Sikka, yakni peningkatan SDM dan pelatihan teknik pemandu pemula bagi anggota HPI cabang Sikka.
Selain itu, kegiatan ini juga merupakan bentuk kepedulian HPI Cabang Sikka terhadap beberapa destinasi wisata di Kabupaten Sikka yang belum dikelola dengan baik serta didukung oleh kualitas SDM yang mumpuni.
Arkadius mengaku, pihaknya sangat prihatin dengan kondisi beberapa destinasi wisata yang ada di Kabupaten Sikka, yang menurutnya belum dikelola dengan baik.
“Selama ini kami tidak memiliki ruang untuk menyampaikan itu, entah kapan, melalui apa, itu yang belum ada selama ini,” imbuhnya.
Arkadius berharap, melalui kegiatan ini, nantinya akan mampu mengambil bagian untuk mewujudkan destinasi wisata yang ada dengan baik dan berkelanjutan.
“Materi-materi yang diberikan oleh para narasumber cukup membantu untuk meningkatkan kemampuan dan pengetahuan Pramuwisata yang tergabung dalam HPI Cabang Sikka, dimana saat ini beranggotakan 62 orang,” tuturnya.
Arkadius juga meyakini hasil dari pelatihan ini sesuai dengan tujuan HPI, yakni untuk mendapatkan peningkatan kemampuan dan pengetahuan keterampilan. Materi yang disampaikan pun juga bisa diterapkan di lapangan.
Sementra itu, Direktur Utama BPOLBF, Shana Fatina, dalam kesempatan itu dirinya mengapresiasi niat dari HPI Cabang Sikka untuk menginisiasi pelatihan Training Of Trainers dengan tujuan untuk terlibat dalam mengelola destinasi pariwisata yang berkelanjutan dan mandiri.
Menurut Shana kehadiran BPOLBF sebagai Lembaga Percepatan Pengembangan Pariwisata di Labuan Bajo – Flores, Alor, Lembata dan Bima, tentu membutuhkan dukungan dari semua pihak, termasuk pelaku pariwisata yang tergabung dalam HPI Cabang Sikka ini.
“Intinya kita sangat mensupport usulan – usulan yang datang dari komunitas, apalagi ini konteksnya dari asosiasi,” kata Shana.
Selain itu, Shana juga menyampaikan, pengembangan pariwisata berkelanjutan diberbagai destinasi wisata di Kabupaten Sikka, diharapkan mampu bersinergi dalam mewujudkan pariwisata Labuan Bajo Flores yang berintegrasi.
“Asosiasi bisa mengelola sendiri kegiatannya secara swadaya. Kemudian pihaknya dalam hal ini mendukung dan memastikan bahwa konten-konten yang disampaikan sejalan dengan rencana besar BPOLBF, mengintegrasikan pariwisata Labuan Bajo Flores dan mewujudkan pariwisata yang berkelanjutan dan mandiri serta berbasis komunitas,” imbuh Shana.
Shana berharap kegiatan pelatihan ini mampu dimanfaatkan dengan sebaik mungkin oleh HPI Cabang Sikka untuk mengembangkan serta meningkatkan kemampuan dalam hal kepemanduan, sehingga para Pramuwisata mampu menjadi seorang Pramuwisata yang adaptif, beretika, ramah, dan profesional. (ST)