MANOKWARI, JAGAMELANESIA.COM – Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Manokwari melaksanakan rapat terbuka bersama tim penguji dan dosen pembimbing dalam rangka pengembalian 181 mahasiswa/i calon wisudawan/wisudawati STIH Manokwari angkatan ke-39 tahun akademik 2022/2023.
Ketua STIH Manokwari, Dr. Filep Wamafma, S.H., M.Hum memimpin secara langsung acara yudisium bersama tim penguji skripsi, Senin (26/2/2024). Dalam sambutannya, Filep Wamafma menyampaikan bahwa untuk memperoleh satu gelar sarjana hukum bagi setiap mahasiswa dibutuhkan perjuangan yang tidak mudah.
Perjuangan itu bermula saat mendaftar perguruan tinggi, mengikuti perkuliahan, proses seminar proposal hingga mempertahankan skripsi di depan para penguji. Dalam setiap tahapan itu, mahasiswa harus memenuhi syarat administratif dan syarat kualitas atau standar mutu hingga dinyatakan layak memperoleh kelulusan.
“Lewat kesempatan ini, selaku ketua STIH Manokwari secara aturan dan mekanisme di internal STIH Manokwari saya mengembalikan kalian semua kepada orang tua atau kembali ke lingkungan masyarakat setelah hari ini resmi memperoleh sarjana hukum,” sebut Filep Wamafma.
Ia menyampaikan bahwa semestinya mahasiswa/i angkatan 39 sudah diwisuda pada Oktober 2023. Namun jadwal wisuda ini pada akhirnya menyesuaikan waktu penyelesaian skripsi para mahasiswa hingga akhirnya siap diwisuda.
Lebih lanjut, doktor alumnus Unhas Makassar ini menegaskan bahwa agenda wisuda akan segera dilakukan usai yudisium. Dengan demikian Filep berpesan kepada calon wisudawan/i untuk memperhatikan syarat dan ketentuan yang wajib diselesaikan sebelum tanggal wisuda diputuskan lewat rapat senat STIH.
“Jadi disini bapak sampaikan bahwa kita STIH Manokwari adalah perguruan tinggi swasta sehingga calon wisudawan/i dapat memahami kondisi internal kita agar proses wisuda juga segera dilaksanakan,” ungkap Filep Wamafma.
“Dan, calon wisudawan/i sekalian, saat ini kalian sudah resmi menerima gelar sarjana hukum. Oleh karena itu kalian semua diharapkan menjaga kesehatan hingga sidang terbuka wisuda nantinya,” sambungnya.
Lewat kesempatan ini, Filep Wamafma juga berpesan agar setelah memperoleh gelar sarjana hukum, para mahasiswa nantinya selalu mengingat almamater STIH Manokwari. Menurutnya, STIH layaknya ‘ibu kandung’ yang melahirkan satu gelar di belakang nama para sarjana.
“Jangan pernah melupakan almamater STIH Manokwari, sebab disini kalian mendapat gelar sarjana sehingga siap menyambut masa depan yang cemerlang di kemudian hari,” pungkas Filep. (WRP)