BerandaEkonomiPemerintah Tetapkan Pemenang Lelang WK Migas di Papua Barat Hingga Respons Pemprov...

Pemerintah Tetapkan Pemenang Lelang WK Migas di Papua Barat Hingga Respons Pemprov Soal Rencana Smelter di Fakfak

PAPUA BARAT, JAGAMELANESIA.COM – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Direktur Jendral Migas, Tutuka Ariadji mengumumkan bahwa pemenang lelang penawaran Wilayah Kerja (WK) Migas Tahap III Tahun 2023 untuk WK Bobara adalah Petronas Carigali North Madura II Ltd. 

Hal itu disampaikannya dalam konfrensi pers yang digelar pada Selasa (20/2/2024). Menurutnya, WK Bobara tersebut berlokasi di perairan Provinsi Papua Barat dengan luas area 8.444,49 km2 dan memiliki potensi sumber daya minyak dan gas bumi sebesar 6.8 Billion Barrel Oil Equivalent (BBOE).

“Berdasarkan hasil penilaian atas dokumen partisipasi dari peserta lelang, selanjutnya telah ditetapkan dalam Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, perusahaan Pemenang WK Migas Bobara adalah Petronas Carigali North Madura II Ltd,” ujar Tutuka.

Adapun Petronas memenangkan WK Bobara melalui mekanisme lelang reguler yang dilaksanakan dimulai sejak tanggal 20 September 2023 dan berakhir pada 15 Desember 2023. Tutuka mengatakan, komitmen pasti yang dilaksanakan dalam 3 tahun pertama adalah 3 Studi G&G, akuisisi dan reprosesing data seismik 3D high resolution 2.000 km2 dengan total investasi sebesar USD 16.920.000 dan bonus tanda tangan sebesar USD 50.000.

Di sisi lain, WK Migas yang belum memiliki pemenang pada penawaran WK Migas tahun 2023, yaitu WK Natuna D-Alpha, Panai, Patin, Akimeugah I, dan Akimeugah II ditetapkan menjadi WK available.

Dengan bertambahnya pemenang WK Bobara ini, pemerintah mendapatkan total investasi komitmen pasti sebesar USD51.620.000 dan bonus tanda tangan total sebesar USD1.200.000.

https://2177663ecbbe55d27b68cc8c5c644ac7.safeframe.googlesyndication.com/safeframe/1-0-40/html/container.html “Dengan adanya kegiatan eksplorasi di Wilayah Kerja baru ini diharapkan dapat ditemukan cadangan minyak dan gas bumi baru yang signifikan untuk dapat meningkatkan produksi minyak dan gas bumi di Indonesia,” ujarnya.

Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa Indonesia masih memiliki potensi minyak dan gas bumi yang melimpah untuk mendukung kebutuhan energi. Oleh sebab itu, pemerintah mengundang calon investor dan perusahaan minyak dan gas bumi yang memiliki kapabilitas serta memenuhi syarat dapat bekerja sama untuk mengembangkan potensi ini.

Sementara itu, terkait rencana pembangunan smelter Freeport di Fakfak, Papua Barat, baru-baru ini pemerintah Provinsi Papua Barat memberikan tanggapannya. Plt Sekretaris Daerah Papua Barat Yacob Fonataba meminta rencana pembangunan smelter itu dapat direalisasikan. 

“Kami berharap seperti itu, jadi potensi kita yang ada disana kalau dikaji dengan baik misalnya memenuhi syarat misalnya produksi bisa dibuka smelter di sana sehingga membuka banyak hal (seperti) lapangan pekerjaan, menambah pendapatan daerah. Itu yang kita perlukan,” kata Yacob di Gedung Lemigas Kementerian ESDM, Selasa dikutip dari Kontan, Selasa (20/2/2024). 

Menurutnya, pemprov Papua Barat juga menantikan keputusan lebih lanjut soal rencana ini. Ia menyebut, rencana investasi ini juga telah menjadi pembahasan Pemerintah Daerah Papua Barat dengan Pemerintah Pusat.

Seperti diketahui, dalam agenda kunjungan Presiden Joko Widodo ke Amerika Serikat November tahun lalu juga bertemu dengan Freeport-McMoRan guna membahas tentang komitmen pembangunan smelter Freeport di Papua. Sebelumnya, PTFI telah membangun smelter di Manyar, Gresik untuk kapasitas pengolahan konsentrat tembaga sebesar 1,7 juta ton per tahun. (UWR)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru