PRAFI, JAGAMELANESIA.COM – Dr. Filep Wamafma, S.H., M.Hum menyerahkan bantuan beasiswa aspirasi kepada mahasiswa di STIH Manokwari kelas Prafi, Jumat (12/1/2024) bertempat di Kampus Prafi. Penyerahan beasiswa oleh Dr. Filep Wamafma ini juga disaksikan oleh para orangtua mahasiswa.
Di kesempatan itu, Filep menyampaikan bahwa bantuan beasiswa itu telah mengurangi beban orangtua yang memiliki keterbatasan finansial di lingkungan kampus STIH Manokwari kelas Prafi yakni di dataran Warmare, Prafi, Masni dan Sidey.
Ia menekankan pentingnya dukungan moral orangtua kepada anaknya agar dapat memaksimalkan dengan sepenuhnya kesempatan menempuh pendidikan tinggi secara gratis di kampus STIH ini.
“Saya berharap orangtua terus mendorong dan memotivasi anak-anak agar tetap kuliah dan tidak boleh putus kuliah. Sebab bantuan beasiswa yang diterima oleh mahasiswa adalah bentuk komitmen dalam memajukan pendidikan di Papua Barat,” ungkap Filep Wamafma.
Selain itu, Pace Jas Merah ini juga memberikan sejumlah pesan kepada mahasiswa/i penerima beasiswa aspirasi tersebut. Ia meminta agar para mahasiswa dapat memanfaatkan waktu dan kesempatan emas melalui bantuan program beasiswa ini sebagai dorongan untuk lebih giat lagi dalam menuntut ilmu di STIH Manokwari.
“Beasiswa ini bukan datang dari langit, namun merupakan hasil perjuangan kami dengan DPR RI sehingga mendapat kuota beasiswa dari kementerian. Jadi mahasiswa sekalian harus memanfaatkan waktu berkuliah dengan optimal sampai lulus dan menjadi seorang sarjana hukum nantinya,” ujar Filep.
Menurut Filep, tantangan di masa depan akan lebih kompleks dari hari ini, karena perkembangan zaman dan kemajuan-kemajuan di semua sektor juga sangat pesat. Oleh sebab itu, ia menekankan bahwa generasi asli Papua harus mempersiapkan diri menyambut masa depan itu agar mampu diandalkan dan menjadi kebanggaran tanah Papua.
“Jadi mari orangtua, kita bersama-sama dukung anak-anak kita agar menyelesaikan pendidikan sarjana ini, agar mereka siap menghadapi tantangan zaman di masa depan. Jangan orangtua biarkan anak putus kuliah, lalu menyuruh anak untuk cepat menikah saja. Kita harus pikirkan masa depan anak-anak kita yang lebih baik,” jelasnya. (WRP)