JAGAMELANESIA.COM – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) turut berperan aktif dalam melaksanakan Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2022 tentang Percepatan Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri, dan Produk Usaha Mikro, Kecil dan Koperasi, dengan menggelar sosialisasi pemberdayaan pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) kawasan Geopark Raja Ampat yang sudah ditetapkan UNESCO sebagai salah satu UNESCO Global Geopark pada bulan Mei 2023 lalu.
Penyelidik Bumi Ahli Utama Antonius Ratdomopurbo Kementerian ESDM menyampaikan bahwa dengan ditetapkannya Raja Ampat oleh UNESCO menjadi Raja Ampat UNESCO Global Geopark, bukan berarti Raja Ampat akan menerima dana dari UNESCO untuk pengembangan kawasan geopark, melainkan Raja Ampat akan mendapatkan promosi secara cuma-cuma di situs UNESCO.
“Menjadi UNESCO Global Geopark akan mendapatan kesempatan untuk menaruh iklan dan berita terkini mengenai Raja Ampat di situs UNESCO, kalau dulu kita tidak diakui (UNESCO), maka promosinya itu melalui usaha kita sendiri,” jelas Purbo saat menjadi pembicara saat Sosialisasi Pemberdayaan Pelaku UMKM kawasan Geopark Raja Ampat di Balai Desa Arborek, Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat, Kamis (14/9).
Dengan mendapatkan promosi gratis dari UNESCO tersebut, Purbo menjelaskan bahwa fasilitas tersebut harus dimanfaatkan dengan sebaik mungkin, melalui update info atau berita terkini di situs UNESCO, sehingga orang di seluruh dunia akan banyak mendapatkan informasi dan mendatangi Raja Ampat, sehingga akan meningkatkan perekonomian masyarakat Raja Ampat dengan UMKM seperti usaha homestay, kuliner, hingga kerajinan tangan khas Raja Ampat.
Lebih lanjut, Purbo memaparkan bahwa dalam empat tahun ke depan, Geopark Raja Ampat akan kembali dinilai oleh UNESCO, tetapi unsur yang dinilai bukanlah mengenai bentang alam atau keindahan Geopark Raja Ampat lagi, melainkan pemberdayaan masyarakat sekitar dalam pengelolaan Geopark Raja Ampat.
“4 tahun lagi akan dinilai dan penilaiannya itu didasarkan pada pemberdayaan masyarakat, tidak ada yang lain, Kegiatan-kegiatan Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) di Dinas Pariwisata, pembinaan UMKM di Dinas UMK itu yang utama dan menjadi kunci yang harus diperhatikan dalam poin penilaian UNESCO,” imbuh Purbo.
Secara gamblang, Purbo menjabarkan penilaian UNESCO nantinya, berupa penilaian positif dimana pengelolaan Geopark Raja Ampat melibatkan peran aktif masyarakat sekitar yang ditandai dengan homestay atau penginapan milik warga semakin laku kemudian kuliner dan penjual kerajinan tangan khas Raja Ampat juga semakin menjamur serta tertata dengan baik.
Oleh karena itu, sambungnya, diperlukan kolaborasi seluruh pemangku kepentingan, seperti Pemerintah Daerah, Badan Usaha, serta masyarakat yang saling mendukung sehingga Geopark Raja Ampat bisa lolos dalam penilaian selanjutnya.
“Dukungan semua pihak itulah yang akan membuat Geopark Raja Ampat akan lulus ujian nanti, sehingga UNESCO akan membantu menyampaikan informasi kepada publik internasional. Dengan catatan, Dinas Pariwisata Raja Ampat harus selalu mengupdate berita tentang Raja Ampat sehingga menjadi daya tarik di website UNESCO,” Tandasnya.
Sebagai informasi, acara sosialisasi pemberdayaan pelaku usaha UMKM di Kawasan Geopark Raja Ampat dihadiri juga oleh perwakilan Dinas Pariwisata dan Dinas UMKM Pemerintah Kabupaten Raja Ampat, perwakilan dari Divisi CSR PT. Pertamina (Persero), PT. PLN (Persero), Bank BRI cabang Waisai, perangkat Desa Arborek Raja Ampat, serta masyarakat pelaku usaha UMKM Raja Ampat.