MANOKWARI, JAGAMELANESIA.COM – Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH ) Manokwari dan pengurus BEM meminta Kapolda Papua Barat, Irjen Pol Daniel Tahi Monang Silitonga untuk menindaklanjuti aspirasi soal dana Otsus Papua di bidang Pendidikan yang dinilai tidak memberikan kontribusi positif bagi masyarakat Papua.
Menurut Ketua BEM STIH Herzon A. Korwa, aksi demonstrasi yang digelar di Mapolda Papua Barat, Selasa (15/8) membawa amanat rakyat, keluhan dan aspirasi tentang kesulitan anak-anak Papua menyelesaikan pendidikan lantaran keterbatasan finansial.
Selain itu, Herzon menegaskan bahwa aksi ini dilakukan juga untuk mendukung adanya transparansi penggunaan dana Otsus yang terus disuarakan oleh senator DPD Republik Indonesia Dr. Filep Wamafma, terutama masalah pembiayaan pendidikan.
“Kami butuh kepastian hukum dari Polda Papua Barat untuk mengambil tindakan investigasi terhadap sumber dana Otsus yang belum diketahui kontribusinya bagi masyarakat asli Papua,” kata Herzon.
Menurutnya, UU nomor 2 tahun 2021 tentang Otsus Papua sudah secara jelas memberikan keberpihakan bagi pendidikan masyarakat Papua Barat. Namun faktanya hingga saat ini untuk mengenyam pendidikan dasar saja, masyarakat masih dipungut biaya, bahkan dengan beban biaya yang begitu besar.
Di halaman Mapolda, kelompok mahasiswa ini ditemui oleh pihak Polda Papua Barat dan menyerahkan aspirasinya kepada salah seorang Penyidik Tipidkor Polda Papua Barat.
“Kami berharap dan minta aspirasi ini dapat ditindaklanjuti segera. Maka kami juga minta agar ketika ada temuan tentang dana Otsus yang tidak dikelola secara baik, harusnya bisa ditindaklanjuti ke ranah hukum” tambah Herzon.
Lebih lanjut, Herzon mengatakan apabila belum ada tindak lanjut atas tuntutan dari mahasiswa, maka dirinya akan membangun komunikasi dan menurunkan massa dengan jumlah yang lebih besar untuk memperjuangkan masyarakat Papua Barat mendapat kepastian dana Otsus yang menjamin pendidikan. (WRP)