JAKARTA, JAGAMELANESIA.COM – Pemberitaan tentang pemangkasan anggaran di beberapa kementerian santer bergulir ke ruang publik, termasuk di media sosial. Merespons hal ini, Senator Filep Wamafma mengingatkan Pemerintah agar tidak gegabah.
“Pemotongan anggaran dalam rangka efisiensi ini terlihat bagus. Akan tetapi saya mengingatkan Pemerintah supaya tidak gegabah. Pos-pos yang krusial sudah seharusnya tidak dilakukan pemotongan,” kata Filep saat ditemui awak media (6/2/2025).
“Yang mengagetkan saya, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) ikut dipotong anggarannya. Kemendikdasmen memiliki tambahan anggaran dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang disepakati sebesar Rp 33,5 triliun, namun dipangkas 8 triliun. Menurut saya ini sangat besar. Padahal kalau dibandingkan dengan yang lain, aspek pendidikan dasar dan menengah ini harus dipertahankan,” tegas Filep.
Di kesempatan yang sama, Senator Papua Barat ini juga mengkritik transfer ke daerah. Seperti diketahui, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menerbitkan Keputusan Menteri Keuangan (KMK) Nomor 29 Tahun 2025 yang merinci pemangkasan anggaran dana transfer ke daerah (TKD) senilai Rp50,59 triliun.
“Dana TKD juga dipotong 50 triliun. Saya berharap ini tidak berpengaruh pada kinerja pembangunan di daerah, terutama untuk daerah-daerah otonomi khusus di Tanah Papua. Sekali lagi saya berharap kebijakan ini jangan sampai kontra produktif terhadap pembangunan yang sedang masif digalakkan di Tanah Papua”, tambah Filep.
“Dan lagi, ada pembatalan Penawaran Beasiswa Kementerian Keuangan (Ministerial Scholarship) Tahun 2025. Ini juga mengagetkan. Sebagai pimpinan Komite III DPD RI yang mengurus masalah pendidikan, saya prihatin dengan kondisi ini. Saya berharap efisiensi 306 triliun bisa tercapai. Sebenarnya solusi terkait ini bisa dimulai dengan mengevaluasi keberlanjutan beberapa Proyek Strategis Nasional, kemudian mengevaluasi juga program-program yang salah arah atau tumpang tindih kementerian,” pungkas Filep.