BINTUNI, JAGAMELANESIA.COM – Jhon Enuap, pekerja kantin kontrol PT. Wijaya Sentosa memiliki bakat seni yakni tertuang dalam sebuah kreasi seni pahat dan ukir kayu jenis Gaharu (aser). Kepada awak media, Senin (27/1/2025), Jhon menceritakan proses kreasi seninya.
“Dari kayu gaharu kemudian dipahat menjadi sebuah tifa, lalu pada bagian pinggir diukir menggunakan pisau, lalu dipernis rapi. Bagian atas ditambahkan tanaman akar bahar dalam bahasa Kuri Wamesa (Jarubu) atau disebut beringin laut. Jadi perpaduan antara beringin laut dan pohon gaharu keduanya memiliki nilai ekonomis yang tinggi,” ujar Jhon.
Ia menambahkan, selain memiliki nilai ekonomis yang tinggi kedua tanaman ini juga menjadi incaran pebisnis dunia karena gaharu saat ini dibudidaya untuk dijadikan parfum yang bernilai ekonomis mahal.
“Sementara beringin laut atau akar bahar biasa dipakai oleh para pelancong atau turis sebagai gelang penghias tangan dan dianggap sebagai jimat atau penangkal bahaya dari luar. Jadi memang perpaduan tanaman tersebut memiliki nilai estetika yang cukup mahal,” jelasnya.
Ia menambahkan, kreasi seni yang dibuatnya ini akan ditambahkan lampu warna-warni yang akan memberi sentuhan terang saat malam hari dilengkapi dengan kaca yang memantulkan bias cahaya dari lampu.
“Saya berharap pihak perusahaan dapat melirik dan mengumpulkan kelompok seni di sekitar masyarakat pemilik hutan adat dan membentuk kelompok seni yang mungkin hasil seninya dapat dipromosikan pada media milik perusahaan sehingga mendatangkan pendapatan bagi masyarakat,” kata Jhon.
“Dengan begitu, perusahaan yang mengambil kayu juga memberdayakan masyarakat melalui seni kerajinan dan ukir, sehingga memberi dampak positif juga terkait keberadaan PT. Wijaya Sentosa bagi masyarakat sekitar,” tutupnya. (MW)