BINTUNI, JAGAMELANESIA.COM – Masyarakat kampung Idoor mengeluhkan rusaknya jeti kayu di kampung mereka sangat menghambat aktivitas sehari-hari. Terlebih, masyarakat bertumpu pada jeti kayu ini sebagai pusat transportasi laut dan lalu lintas aktivitas yang padat.
Akan tetapi, jembatan yang berukuran sekitar 60 meter x 40 meter itu hanya terbuat dari kayu yang telah lapuk termakan usia, licin dan semakin berbahaya saat musim hujan.
“Ya, saya selaku ketua RK kampung Idoor di RT 01, jembatan kayu ini sudah cukup lama. Jembatan ini sudah lama dan sangat membantu kami masyarakat untuk berlabuhnya perahu lombot kami,” ujar Ketua RK 01, Ebro Waney.
“Tidak hanya itu jembatan ini satu-satunya menjadi pusat layanan umum dan pintu masuknya Injil serta perdagangan yang menguatkan perputaran ekonomi di kampung Idoor. Jadi jembatan ini sangat penting bagi kami masyarakat,” sambungnya.
Lebih lanjut, ia menambahkan saat ini jembatan itu nampak sudah tidak layak karena termakan usia dan terus terkena panas hujan mengikis ketahanan jembatan. Oleh sebab itu, Ebro berharap pemerintah daerah dapat mendengarkan keluhan masyarakat dan segera membangun jeti yang baru yang kuat dan layak.
“Kami berharap ada perhatian pemerintah dan kalau bisa hadirkan jembatan yang baru dan kami siap bekerja gotong royong membantu pemerintah membangun jembatan,” katanya.
”Kami sangat butuh untuk layanan transportasi serta menjadi sentra masuknya barang guna perputaran dan pertumbuhan ekonomi di kampung Idoor. Jadi kami minta satu jeti apung yang baru,” pungkasnya. (MW)