BerandaDaerahKepala Distrik Sumuri Apresiasi Berbagai Program KKN Mahasiswa STIH di Sumuri Teluk...

Kepala Distrik Sumuri Apresiasi Berbagai Program KKN Mahasiswa STIH di Sumuri Teluk Bintuni

SUMURI, JAGAMELANESIA.COM – Kepala Distrik Sumuri Tarsisius Dori Sara, SH, mengapresiasi mahasiswa STIH Manokwari yang melaksanakan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di daerah tersebut. Hal itu disampaikan Tarsisius Dori Sara setelah melepas kepulangan mahasiswa KKN setelah sebulan lamanya melaksanakan program KKN disana.

“Saya apresiasi sekali, karena selama ini belum pernah ada mahasiswa dari STIH yang melaksanakan KKN di Sumuri, namun melalui kesempatan yang baik ini Ketua STIH Manokwari Dr. Filep Wamafma, SH., M.Hum memprogramkan KKN ke distrik Sumuri,” ungkapnya kepada awak media, Minggu (22/9/2024).

“Hal ini sangat luar biasa bagi pemerintah dan masyarakat distrik Sumuri karena ada perhatian dari STIH. Saya juga apresiasi program-program KKN yang dijalankan, semoga keberadaan adik-adik KKN juga bisa memotivasi generasi di Sumuri untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi,” tambahnya.

Tak hanya itu, ia pun berharap ke depannya hubungan kerjasama dalam hal program pengabdian dan penelitian melalui program KKN ini dapat menjadikan Sumuri sebagai sasaran program untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang hukum.

Menurutnya, selama melaksanakan program KKN di kampung Tofoi, distrik Sumuri, mahasiswa banyak membantu masyarakat dan pemerintah distrik. Meskipun hanya satu bulan, lanjut Tarsisius program pengabdian itu sangat konkret karena langsung berdampingan dengan masyarakat.

“Selain itu, saya juga berterima kasih kepada STIH Manokwari dikarenakan sudah membuka lembaga hukum STIH Manokwari yakni P3BHPK dengan mendirikan pos bantuan hukum di daerah kita,” sebutnya.

Di samping itu, dia menilai mahasiswa KKN sangat aktif karena juga turut melakukan sosialisasi tentang pencegahan dan bahaya kekerasan dalam rumah tangga serta sosialisasi tentang program empat pilar kebangsaan kepada masyarakat dan pelajar di Sumuri.

“Yang jadi perhatian kami, mahasiswa juga turut merasakan bagaimana kurangnya air bersih yang menjadi sumber kebutuhan masyarakat setiap waktu, listrik yang masih menyala belum 24 jam dan persoalan ekonomi serta peluang kerja bagi masyarakat disana. Inilah fakta kondisi masyarakat kami, riil yang terjadi. Semoga bisa jadi perhatian pemerintah Bintuni,” pungkasnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru