MANSEL, JAGAMELANESIA.COM – Mahasiswa/i KKN STIH Manokwari tahun akademik 2024/2025 melakukan pengabdian masyarakat di tiga titik lokasi berbeda di kabupaten Manokwari Selatan, yakni di Distrik Oransbari, Distrik Ransiki dan Distrik Momi Waren.
Salah satu program fisik yang menjadi unggulan bagi mahasiswa/i KKN adalah sosialisasi pengukuran dan pelaksanaan pengukuran hingga sertifikasi kapal di bawah 7 GT di kantor Unit Pelaksana Pembantu Kelas III Oransbari.
Kegiatan sosialisasi ini berlangsung di Distrik Oransbari pada tanggal 28 Agustus 2024 berkolaborasi dengan pemerintah distrik, kepala UPP kelas III Oransbari, Kepala LP2M STIH Manokwari yang juga adalah ketua panitia KKN tahun akademik 2024/2025, Dr. Yohana Watofa, SH., MH.
Demikian disampaikan ketua panitia KKN STIH Manokwari, Yohana Watofa yang turut memberikan edukasi hukum kepada nelayan dan pemerintah setempat.
“Di kesempatan sebelumnya pengukuran kapal sudah dilakukan oleh mahasiswa ini di pesisir pantai Teluk Sawaibu, Manokwari. Selanjutnya melalui program KKN ini, mahasiswa melaksanakan program pemberdayaan bagi masyarakat nelayan melalui edukasi kepemilikan badan hukum tentang perahu dibawah 7 GT,” jelasnya.
“Pada pengukuran badan perahu ini selanjutnya akan diterbitkan badan hukum bagi nelayan di tiga lokasi tersebut. Sebelum dilakukan pengukuran perahu nelayan, mahasiswa/I melakukan sosialisasi terlebih dahulu kepada nelayan,” kata Yohana Watofa menambahkan.
Lebih lanjut, ia menyampaikan, sejauh ini kegiatan pengukuran perahu nelayan di tiga titik tersebut telah menjangkau puluhan perahu masing-masing di Oransbari 21 perahu, Momi Waren 52 perahu dan Ransiki masih dalam pendataan.
Menurut Watofa, para nelayan sangat antusias dan menerima program yang dilaksanakan oleh mahasiswa KKN karena benar-benar dirasakan manfaatnya.
“Jadi pengukuran perahu masih terus diminta oleh nelayan sehingga saat ini mahasiswa masih mendata permintaan dari nelayan untuk nanti ditindaklanjuti,” ungkap Watofa.
Dia menambahkan bahwa mahasiswa yang terlibat aktif pun sangat antusias turun ke lokasi bersama nelayan. Kehadiran program ini dinilai mampu menjawab kebutuhan masyarakat nelayan di daerah tersebut. (WRP)