BINTUNI, JAGAMELANESIA.COM – Puluhan mahasiswa Teluk Bintuni perwakilan dari beberapa perguruan tinggi di Papua, Papua Barat dan dari kota studi Yogyakarta melakukan pemalangan kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Teluk Bintuni, Senin (19/8/2024).
Dalam aksi tersebut, terlihat spanduk bertuliskan ‘Kami minta Bupati Teluk Bintuni untuk hadir dan menjelaskan ketidakjelasan Bansos’. Salah satu mahasiswa, Darius Susure yakni mahasiswa asal kota studi Manokwari menyampaikan sejumlah hal yang mendorong dilakukannya aksi itu.
“Hal yang bagi kami mahasiswa sangat urgent yaitu terkait dana kami melalui bansos itu sampai sekarang itu belum dicairkan baik tahap satu maupun tahap dua,” katanya.
“Kami mau lebih keras lagi, itu bansos tahap dua tahun lalu itu belum dicairkan, tapi kami juga menyadari bahwa itu mungkin dana baru dipindahkan dari Kesra ke Dinas Pendidikan, namun di tahun 2024 kami mengalami hal yang sama, Dinas Pendidikan memberikan informasi kepada kami simpang siur,” sambungnya.
Para mahasiswa juga menyampaikan aspirasi agar bupati dapat memperhatikan masalah ini dan segera mencairkan dana bansos dua tahap sekaligus yakni tahap dua tahun 2023 dan tahun 2024.
Hal senada juga ditambahkan oleh Rajab, salah satu perwakilan mahasiswa yang meminta segera ada tindakan konkret dari bupati. Ia berharap pihak-pihak terkait lainnya juga menjelaskan perihal ketidakjelasan bansos.
“Kami tidak mau dari orang dinas yang memberikan keterangan, saya mau bupati sendiri yang harus turun dan menjelaskan kenapa sampai dana bansos ini tidak bisa cair, baik tahap dua tahun 2023 dan tahun 2024, mohon penjelasan bapak bupati,” ungkapnya. (MW)