BerandaDaerahSkor Pilar Keterampilan dan Pasar Tenaga Kerja IDSD Papua Barat Lampaui Nasional,...

Skor Pilar Keterampilan dan Pasar Tenaga Kerja IDSD Papua Barat Lampaui Nasional, Simak Penjelasan BRIN

MANOKWARI, JAGAMELANESIA.COM – Skor dua pilar Provinsi Papua Barat pada Indeks Daya Saing Daerah (IDSD) 2023 lebih tinggi daripada nasional. Kedua pilar itu adalah pilar 6 mengenai Keterampilan (3,93), dan pilar 8 tentang Pasar Tenaga Kerja (3,99). Adapun secara keseluruhan, skor IDSD Provinsi Papua Barat pada tahun 2023 sebesar 3,03 dan berada di bawah skor nasional yaitu 3,44.

Analis Pemanfaatan Iptek Ahli Utama Deputi Bidang Riset dan Inovasi Daerah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Malikuz Zahar menerangkan bahwa Pilar Keterampilan mengukur tentang tingkat pendidikan dan keterampilan tenaga kerja di suatu wilayah. 

Menurutnya, keterampilan tenaga kerja merupakan salah satu keunggulan kompetitif bagi sektor bisnis karena menjadi penyeimbang antara integrasi teknologi dan investasi modal manusia. Keterampilan tenaga kerja merupakan salah satu keunggulan kompetitif bagi sektor bisnis.

Sementara itu, Pilar 8 tentang Pasar Tenaga Kerja skor yang diraih Provinsi Papua Barat sebesar 3,99, Malikuz menjelaskan pilar ini berkaitan dengan fleksibilitas tenaga kerja dan layaknya upah merupakan faktor penentu pasar tenaga kerja. Menurutnya, pasar tenaga kerja yang efisien akan mempertemukan kepentingan pelaku bisnis dan tenaga kerja.

”Dari sisi permintaan, pelaku bisnis dan investor sangat mempertimbangkan tingkat keterampilan dan upah tenaga kerja yang akan menjadi biaya dalam proses produksi. Di sisi penyediaan, tenaga kerja mempertimbangkan upah yang akan diterima. Termasuk jaminan sosial pekerja lainnya, dalam memutuskan untuk bekerja,” jelasnya saat Sosialisasi IDSD 2023 di Mansinam Beach Hotel and Resort Manokwari Papua Barat, dikutip dari laman resmi BRIN, Rabu (6/3/2024).

Menurutnya, kebijakan pasar tenaga kerja yang aktif memberi kemudahan bagi tenaga kerja untuk meningkatkan kapabilitasnya, dan masuk ke pasar tenaga kerja. Keberadaan pasar tenaga kerja yang efisien dan kebijakan pasar tenaga kerja yang aktif merupakan kunci untuk menghasilkan tenaga kerja yang produktif.

Di sisi lain, skor pilar di bawah rata-rata nasional antara lain Pilar 2 mengenai Infrastruktur (1,80), Pilar 3 tentang Adopsi TIK (2,81), Pilar 7 Pasar Produk (1,66), Pilar 9 Sistem Keuangan (1,39), dan Pilar 12 Kapabilitas Inovasi (2,72).

Malikuz menuturkan, Pilar 3 Adopsi TIK, mengukur tingkat difusi pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dari suatu daerah. Artinya, penggunaan TIK daerah Papua Barat masih rendah.

“TIK dapat mengurangi biaya transaksi serta mempercepat pertukaran informasi dan ide pada suatu daerah, sehingga meningkatkan efisiensi dan mendorong inovasi. Daerah yang masyarakatnya mampu memaksimalkan penggunaan TIK berpotensi meningkatkan aktivitas ekonomi lebih produktif,” ujarnya.

Terkait skor IDSD Papua Barat, Malikuz Zahar menyarankan agar Pemerintah Provinsi Papua Barat memanfaatkan kekuatan pada pilar yang nilainya di atas rata-rata nasional. Terutama pada PilarKeterampilan danPilarPasar Tenaga Kerjauntuk meningkatkan daya saing dan potensi unggulan daerah.

“Kedua, meningkatkan indikator-indikator pada pilar yang berada di bawah rata-rata nasional. Ketiga, menjadikan IDSD sebagai bahan untuk perencanaan program pembangunan daerah dengan memperhatikan indikator kekuatan dan kelemahan yang dimiliki. Keempat, melaksanakan kajian kebijakan berbasis analisis hasil IDSD,” katanya. (UWR)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru