BINTUNI, JAGAMELANESIA.COM – Calon Anggota DPD RI asal daerah pemilihan Provinsi Papua Barat, Dr. Filep Wamafma, S.H., M.Hum mengkampanyekan tentang keberhasilan kerja selama satu periode sejak 2019 menjabat sebagai pimpinan Komite I DPD RI hingga saat ini.
Diantaranya, incumbent nomor urut 3 ini menyampaikan perjuangan dirinya dalam mengadvokasi berbagai problematika yang dihadapi masyarakat adat tujuh suku di Teluk Bintuni. Filep mengadvokasi masalah hak-hak masyarakat adat yang belum sepenuhnya terpenuhi, terutama di daerah yang terdampak investasi kepada pemerintah pusat dan stakeholder terkait lainnya.
Salah satu hasil yang diperjuangkan oleh Dr. Filep Wamafma yakni adanya peningkatan dana Otsus dan terutama Dana Bagi Hasil (DBH) Migas dalam UU Otsus Jilid II. Selain itu, sebagai Ketua Tim Penyusun RUU Otsus, Filep Wamafma menginisiasi peningkatan persentase alokasi, terutama menghadirkan peruntukan 10 persen DBH Migas bagi pemberdayaan masyarakat adat yang sebelumnya tidak ada dalam Otsus lama.
Terkait hal itu, Filep menekankan, pengaturan regulasi yang sudah tepat semakin berpihak pada masyarakat adat harus dikawal bersama-sama agar pelaksanaan di daerah berjalan sebagaimana ketentuan. Oleh sebab itu, ia mengajak masyarakat untuk bersama mengawal dan mengawasi implementasi aturan tersebut demi kebermanfaatan Otsus dan DBH Migas bagi masyarakat adat.
“Pada intinya saya tidak mau menjanjikan atau mengiming-imingkan sesuatu, namun rekam jejak dan kinerja saya selama satu periode menjabat menjadi salah satu bukti dedikasi, kontribusi dan keberpihakan bagi rakyat,” ungkap Filep Wamafma saat kampanye di Bintuni Kota, Jumat (22/12/2023).
“Bagi saya, masih banyak persoalan mendasar yang harus kita perjuangkan bersama untuk Bintuni dan Papua Barat umumnya ke depan, terutama menghadapi cepatnya perkembangan zaman dan beragam tantangan di masa depan,” sambungnya.
Lebih lanjut, Filep yang akrab disapa Pace Jas Merah ini juga menekankan pentingnya pendidikan bagi anak-anak asli tujuh suku Bintuni. Pasalnya, Bintuni merupakan daerah penghasil SDA yang sangat melimpah dan menjadi daerah tujuan investasi. Maka hal ini sangat penting dibarengi dengan investasi di bidang SDM melalui pendidikan yang berkualitas.
“Jadi pendidikan itu kunci kemajuan SDM kita, SDM asli Bintuni maju maka akan dapat semakin berperan aktif untuk kemajuan daerahnya. Mampu bersaing, bahkan memimpin daerah di berbagai sektor, sesuai dengan keahlian masing-masing,” jelas Filep.
Oleh sebab itu, di kesempatan ini, Filep Wamafma mengajak seluruh masyarakat untuk bergerak dan berjuang bersama agar hak-hak dasar terjawab sepenuhnya, baik hak pendidikan, kesehatan, kehidupan yang layak atau perekonomian dan pemberdayaan. Terlebih, Bintuni sebagai daerah penghasil migas mendapat anggaran DBH Migas berlipat lebih besar dari daerah lainnya. (WRP)
