WONDAMA, JAGAMELANESIA.COM – Senator Papua Barat, Dr. Filep Wamafma, S.H., M.Hum menghadiri undangan musyarawah adat Byak ke-3 asal daerah adat Teluk Wondama hari ini, Sabtu (16/12/2023). Dalam sambutannya, Filep menekankan bahwa eksistensi masyarakat adat di tanah Papua diakui oleh negara melalui tatanan konstitusi.
Menurutnya, dengan landasan ini, pemerintah juga harus menerapkannya dengan baik dan benar. Di saat yang sama, ikatan kekeluargaan juga menjadi pondasi yang kokoh untuk memperkuat eksistensi masyarakat adat sehingga jauh dari bahaya perpecahan.
“Maka identitas-identitas adat juga harus terpelihara dengan kuat. Misalnya, identitas suku Biak di tanah Papua adalah bahasa adat Byak, maka identitas suku Byak ini harus ditanamkan dalam keluarga, bersama identitas adat lainnya. Sebab kalau kita tidak mempertahankan adat Byak, maka akibatnya akan kehilangan hukum adat itu sendiri,” ujar Filep.
“Apalagi jika bahasa Byak sampai hilang di tahun mendatang, maka generasi suku Byak di Papua juga akan kehilangan eksistensinya. Jadi kita harus pertahankan setiap nilai-nilai adat Byak dengan kuat,” sambungnya.
Pace Jas Merah ini memberikan contoh lain misalnya salah satu adat budaya yang telah berubah yakni pembayaran emas kawin suku Byak. Menurutnya, saat ini praktiknya lebih kepada materi dan berdasarkan gelar pendidikan.
“Dari sini kita ketahui bahwa pembayaran mas kawin adat Byak sudah semakin berubah dari tantanan nilai adat sebenarnya. Oleh sebab itu, saya berharap masyarakat (kewasa) Byak di Wondama dapat terus bersatu sebagaimana slogan kita yaitu ‘KObe Oser, Kosambrab ma Kobawes,'” ucap Filep.
“Suku Byak juga tetap membaur dan saling menghargai dengan suku Asli Teluk Wondama dan suku lainnya di daerah ini untuk membangun Teluk Wondama semakin maju bersama pemerintah daerah,” katanya lagi.
Mengakhiri sambutannya, Filep berpesan agar keluarga besar Byak di Wondama juga terus memperhatikan pendidikan anak-anak mereka. Menurutnya, pendidikan menjadi dasar dan modal besar untuk menjemput masa depan yang cemerlang dan kemajuan tanah kelahiran yakni tanah Papua. (WRP)
