BerandaDaerahGandeng PT Wukirasari Teliti HHBK, BRIN Ingin Masyarakat Tak Hanya Bergantung pada...

Gandeng PT Wukirasari Teliti HHBK, BRIN Ingin Masyarakat Tak Hanya Bergantung pada Kompensasi Perusahaan

PAPUA BARAT, JAGAMELANESIA.COM – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui Pusat Riset Konservasi Tumbuhan Kebun Raya dan Kehutanan (PR KTKRK) menggandeng PT Wukirasari Kabupaten Kaimana terkait penelitian produktivitas dan budidaya Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK).

Kerjasama ini ditandai dengan lahirnya MoU kedua pihak di Bogor, Kamis (12/10/2023) kemarin. Di kesempatan itu, Peneliti BRIN Bambang Catur Widyatmoko mengungkapkan, kerja sama penelitian ini  didasari adanya kondisi yang kontradiktif di Papua, yakni sumber daya alam yang melimpah termasuk hasil hutan non kayu, namun kondisi masyarakat asli Papua masih jauh dari kesejahteraan.

Adapun penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sumber daya alam yang ada di sana untuk kepentingan masyarakat Papua, sehingga membantu meningkatkan perekonomian mereka.

“Mimpi kami bagaimana masyarakat yang berada di areal PT Wukirasari tidak hanya tergantung pada kompensasi perusahaan, tetapi aktif dalam pengelolaan hutan. Sehingga bisa hidup dengan lebih baik dengan sumber daya alam yang mereka miliki,” ujar Bambang dalam keterangannya.

Hal yang sama diungkapkan oleh Kepala PR KTKRK BRIN Andes Hamuraby Razak. Dia mengatakan, Papua memiliki keanekaragaman hayati yang sangat tinggi dan dapat dimanfaatkan untuk kemakmuran, khususnya bagi masyarakat sekitar.

“PT Wukirasari yang bergerak di bidang lingkungan dan kehutanan juga memiliki tantangan besar seperti diversifikasi produk. Dengan demikian, maka HHBK bisa menjadi tumpuan dari PT Wukirasari untuk dikembangkan,” ujarnya.

Sementara itu, Direktur Divisi Legal Sinar Wijaya Grup (SWG) yang membawahi PT Wukirasari Muhammad Yasin mengatakan, SWG merupakan industri perkayuan yang bergerak dari hulu ke hilir, di mana semuanya beroperasi di Papua. Perusahaan yang sudah berdiri 21 tahun ini memiliki empat perusahaan pengelolaan hutan, salah satunya adalah PT Wukirasari.

Produk dari SWG antara lain kayu lapis, kayu gergajian, dan produk yang sedang dikembangkan, yaitu Wood Plastic Composite (WPC) yang merupakan produk gabungan antara kayu dan plastik. 

“Dengan kerja sama ini, bisa saling dukung antara para peneliti dan perusahaan. Terutama dalam berinovasi untuk mengelola hutan lestari yang berdampak positif terhadap sosial dan lingkungannya,” ujarnya. (UWR)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru