JAGAMELANESIA.COM – Penyaluran bantuan Corporate Social Responsibility (CSR) atau Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) merupakan bagian dari komitmen perusahaan untuk memberikan kebermanfaatan bagi masyarakat sekitar.
Hal itu yang dilakukan oleh PT Pertamina Trans Kontinental (PTK) melalui unit kerja Dockyard Sorong yang menyalurkan CSR-nya untuk lembaga pendidikan dan sanggar seni budaya di wilayah Sorong, Papua Barat Daya.
VP Legal & Relation PTK, Dwi Indra Kuntoadji, mengatakan bahwa bantuan yang disalurkan di wilayah Sorong merupakan komitmen perusahaan untuk mendukung pemerataan pendidikan dan pelestarian kebudayaan. Bantuan ini juga diharapkan dapat memberikan kebermanfaatan kepada masyakarat di sekitar wilayah operasional PTK Dockyard Sorong.
“Pilar pendidikan menjadi salah satu fokus PTK dalam menjalankan TJSL, juga mengingat perlunya perhatian khusus terhadap pendidikan di wilayah timur Indonesia,” kata Dwi Indra Kuntoadji dalam keterangan persnya, Kamis (10/8).
“Bantuan literatur kelautan ini juga merupakan dukungan perusahaan untuk meningkatkan pengetahuan kemaritiman dan sejalan dengan lingkup bisnis PTK. Selain itu, bantuan pelestarian budaya merupakan bukti dukungan PTK terkait budaya Papua,” sambungnya.
Adapun lokasi penyaluran bantuan pendidikan disalurkan kepada SDN 28 Kota Sorong yang berada di Pulau Soop, salah satu pulau tersendiri yang berada di wilayah Sorong, yakni 8 km dari PTK Dockyard Sorong pada Selasa, 8 Agustus 2023 dan diterima langsung oleh Darcen Yapen, S.Pd, selaku Kepala Sekolah.
Bantuan itu berupa fasilitas pembelajaran diantaranya puluhan buku literasi kelautan untuk mendukung pendidikan dan pengetahuan kelautan serta maritim. Selain buku literasi kelautan, PTK juga memberikan sarana olahraga seperti bola voli serta bantuan pengembangan guru yang merupakan kebutuhan sekolah tersebut.
Selanjutnya, bantuan pelestarian kebudayaan diberikan kepada Sanggar Sinifagu yang diwakilkan oleh Inne Pinandoiray selaku Pembina sanggar. Bantuan yang diberikan berupa alat musik Tifa dan bantuan pengembangan pelatihan kebudayaan.
Masih di Kota Sorong, Pemerintah Kota Sorong membentuk asosiasi CSR bersama Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) serta perbankan dan pelaku usaha guna mendukung program pembangunan di wilayah itu.
Pembentukan asosiasi CSR ini bertujuan agar pelaksanaan CSR tepat sasaran sekaligus untuk menyelaraskan program dan tanggung jawab sosial bersama BUMN dan BUMD serta seluruh pelaku usaha di Kota Sorong untuk mendukung program pembangunan pemerintah. Hal ini disampaikan oleh Penjabat Wali Kota Sorong George Yarangga.
Pengelolaan CSR ini ditargetkan akan mendukung realisasi program pemkot dalam mempercepat penanganan stunting, kemiskinan, pemberdayaan masyarakat, pembangunan taman kota, menyediakan ruang terbuka hijau, pembangunan gedung olahraga (GOR) dan Pasar Sentral Remu.
“Jadi memang kehadiran asosiasi CSR ini cukup strategis bagaimana membantu pemerintah daerah menuntaskan persoalan yang ada di Kota ini,” jelas Yarangga, dikutip dari ANTARA.
Selain itu, menurutnya, ketentuan CSR juga telah diatur dalam peraturan yang berlaku seperti pada Undang-undang nomor 40 tahun 2007. Dirinya berharap dengan adanya asosiasi CSR ini, stakeholder terkait bersama pemerintah dapat menuntaskan persoalan yang sedang dihadapi masyarakat di daerah. (UWR)