JAGAMELANESIA.COM – Keberadaan dana Otonomi Khusus (Otsus) di tanah Papua diharapkan dapat dikelola secara tepat sasaran untuk mencapai tujuan peningkatan kesejahteraan masyarakat asli Papua (OAP). Diantaranya, dana Otsus dapat dimanfaatkan untuk pembiayaan penyelenggaraan program pendidikan dan pelatihan bagi masyarakat OAP guna meningkatkan kualitas SDM terampil di wilayah Papua.
Pengelolaan dana Otsus dalam bentuk pemberdayaan masyarakat itu diantaranya seperti yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Papua Barat melalui Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans).
Saat ini Disnakertrans Papua Barat sedang melaksanakan seleksi peserta program pendidikan dan pelatihan sertifikasi operator alat berat. Seleksi dilakukan lantaran jumlah pendaftar melebihi kuota yang didapat oleh Disnakertrans pada program tersebut.
Kepala Seksi Penempatan Tenaga Kerja Disnakertrans Provinsi Papua Barat yang juga ketua panitia pelaksanaan program pelatihan itu, Jandri Salakory mengatakan, sebanyak 70 OAP telah mendaftar program ini, namun kuota yang diberikan adalah sebanyak 35 tenaga kerja.
“Kegiatan ini kita khususkan operator OAP, karena sumber anggaran dari dana Otonomi Khusus (Otsus),” katanya, dikutip dari Antara, Selasa (30/5/2023).
Jandri menerangkan pelatihan operator alat berat diselenggarakan di dua perusahaan jasa konstruksi di Kabupaten Manokwari selama 12-21 Juni 2023. Adapun spesifikasi pelatihan sertifikasi operator alat berat meliputi forklift, loader, excavator, dan dumptruk.
Menurutnya, kegiatan ini difokuskan bagi operator OAP yang belum memiliki surat izin operasi atau sertifikasi K3 dari Kementerian Ketenagakerjaan. Pasanlnya, sertifikasi K3 merupakan dokumen legalitas yang wajib dimiliki setiap operator alat berat sesuai Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor 04 Tahun 1995 tentang Perusahaan Jasa Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
Selain itu, dirinya berharap melalui pelatihan ini akan tercipta tenaga kerja asli Papua yang mampu menyesuaikan tuntutan regulasi yang dikeluarkan Kementerian Ketenagakerjaan. Jandri menambahkan, potensi tenaga kerja asli Papua lebih dominan di perusahaan jasa konstruksi dan biasanya belajar menjadi operator secara autodidak.
“Sertifikasi berkaitan dengan pengupahan karena tenaga kerja harus miliki standar kompetensi,” ujar Jandri.
Adapun seleksi dilakukan juga agar operator yang nantinya menerima sertifikasi itu betul-betul memiliki kapasitas, kualifikasi, dan ketentuan lainnya. Para pendaftar menjalani seleksi administrasi dan wawancara berkaitan dengan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) untuk menjadi peserta pelatihan sertifikasi operator alat berat.
Pendaftaran pelatihan telah dibuka sejak 22 Mei hingga 31 Mei 2023, kemudian dilanjutkan dengan seleksi administrasi pada 2 Juni 2023. Peserta yang lolos kemudian mengikuti tahapan wawancara selama 5-6 Juni 2023 guna menentukan 35 peserta pelatihan.
Sementara itu, Pemerintah Provinsi Papua melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung dan Orang Asli Papua, (DPMK- OAP) memberikan pelatihan penggunaan mesin sekaligus bantuan mesin kepada petani asli Papua di beberapa kabupaten menggunakan dana Otsus.
Kepala DPMK-OAP Yopi Murib mengatakan pemberian pelatihan dan bantuan alat disesuaikan dengan kebutuhan di masing-masing Kabupaten seperti potensi komoditi yang diharapkan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat.
“Maka saya berpikir jika kita hadirkan produk kopi yang besar bisa menjadi hanya mimpi, karena itu hanya mempekerjakan orang lain. Tapi ternyata kita butuh alat yang sederhana dengan pelatihan seperti ini,” katanya.
“Walaupun kita membantu mesin pengelola tapi kita juga memberikan pelatihan bagi masyarakat, agar mereka tahu mengunakan alat mesin ini dengan baik dan memberikan manfaat,” sambung Yopi.
Ia mengatakan, pihaknya telah memberikan bantuan mesin minyak kayu putih di Jayawijaya dan Merauke, bantuan mesin di Kabupaten Jayapura, juga Doiyai pelatihan mesin kopi, dengan dua mesin gilingan kopi dan kupas kering, Boven Digoel, Puncak Ilaga, Keerom mesin untuk jagung, beras dan Sagu, yang seluruhnya bersumber dana dari Otsus.
Ia mengatakan sebagai pemerintah pihaknya tidak selalu hadir di setiap saat maka dengan kelompok yang ada mereka harus paham mesin.
“Ini kami rasa manfaatnya sangat luar biasa dan ini sesuai visi misi gubernur Papua dengan dana Otsus mari manfaatkan dengan baik,” katanya. (UWR)