SORONG, JAGAMELANESIA.COM – Forkom Masyarakat Imekko Bersatu Provinsi Papua Barat Daya (PBD) menyelenggarakan Seminar Pendidikan yang berlangsung di Kota Sorong, Provinsi Papua Barat Daya, Jumat (28/4/2023).
Seminar nasional yang mengusung tema ‘Penguatan Nilai-Nilai Pendidikan Sebagai Upaya Optimalisasi Pertumbuhan Nasional’ itu menghadirkan dua pemateri andal yakni Sub Koordinator Kartu Indonesia Pintar dan Afirmasi ADIK Papua (PUSLAPDIK) Dr. Ruknan SSos, MM, MPd dan Rektor Universitas Nusa Putra Dr. Kurniawan ST, MSi, MM.
Dalam sambutannya, Ketua Forkom Masyarakat Imekko Bersatu Provinsi Papua Barat Daya Ferdinan Frengky Onim sangat mengapresiasi Rektor Universitas Nusa Putra Sukabumi Jawa barat yang bersedia datang jauh dari Sukabumi Jawa Barat untuk membantu Forkom dalam upaya peningkatan SDM anak-anak Papua di Provinsi Papua Barat Daya.
Onim juga megapresiasi Dr. Ruknan yang telah membuka ruang dan kesempatan bagi generasi Papua melalui Program ADIK dan ADEM Kartu Indonesia Pintar. Menurutnya, program ini sangat dibutuhkan oleh generasi muda Papua untuk meningkatkan harkat dan martabat hingga kesejahteraan putra-putri Papua kelak melalui pendidikan.
“Sudah 4 Tahun kami kerja, saya dan teman-teman kerja ini mengirim mahasiswa Papua, sejak tahun 2019 program beasiswa ini masuk. 2020 kami rekrut 27 orang, namun yang berangkat 8 orang, itupun juga mereka mahasiswa mendapat kendala karena biaya transportasi mereka tidak ada sehingga mereka tidak jadi berangkat,” kata Onim yang juga Ketua Korwil Program Beasiswa 1000 Anak Negeri di Universitas Nusa Putra Sukabumi Jawa barat.
“Tahun 2021, kami mengirim mahasiswa 120 orang yang terdiri dari kabupaten Sorong, Kota Sorong, kabupaten Sorong Selatan, Kabupaten Bintuni, Kabupaten Raja Ampat, dan Kabupaten Kaimana. Kabupaten Fakfak dan Wondama ada, namun mereka juga mengalami kendala karena tidak punya biaya transportasi sehingga mereka tidak ikut berangkat. Tahun 2022, kita mengirim mahasiswa sebanyak 80 orang ke Sukabumi melalui Program Beasiswa 1000 Anak Negeri ini. Dan sekarang tahun 2023 ini kami masih ada rekrut adik-adik mahasiswa lagi,” lanjutnya.
Dalam kesempatan yang sama, Onim merespons pernyataan Plt Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Papua Barat Daya yang dalam sambutannya menyinggung anak-anak Imekko di sekitar jalan pendidikan KM 8 hingga KM 10 lampu merah SMA 2.
“Saya perlu pertegas bahwa kami ini anak-anak jalanan yang kerja sosial urus SDM Papua tanpa ada gaji, kami bukan sama dengan bapak, sehingga bapak sampaikan bahwa jangan urus mahasiswa saja, tapi harus urus adik-adik Imekko yang ada di pinggiran jalan. Saya sebagai Ketua Forkom Masyarakat Imekko Bersatu PBD pertanyakan bapak saat ini duduk kelola dana Otsus ini, bapak kelola untuk bangun apa? Kami tidak pernah melihat dana itu. Bapak digaji oleh negara, seharusnya bapak turun dan buat pendataan, bukan bapak harus lempar bola baru sembunyi tangan,” ujar Onim
“Hal yang kedua adalah orang Imekko saat ini juga punya kontribusi besar untuk Provinsi Papua Barat Daya ini, bapak bicara pendidikan, saya ingin tahu rekam jejak bapak urus pendidikan dari pemuda, mahasiswa, ataukah saat tembus jadi PNS baru bapak bicara pendidikan, karena duduk di bidang pendidikan. Sebelum itu bapak sudah pernah melakukan seperti saat ini saya dan rekan-rekan kerja? Kalau tidak, bapak segera klarifikasi kalimat bapak yang saat kemarin saat sambutan melecehkan anak anak Suku Besar Imekko. Kami tidak segan-segan akan buat aksi di depan Kantor Sekretariat Provinsi Papua Barat Daya meminta nama baik anak-anak Imekko,” tegas Onim.