SORONG, JAGAMELANESIA.COM – Forum Masyarakat Imekko Bersatu Papua Barat menyatakan menolak sosialisasi program migas di wilayah Imekko yang digencarkan akhir-akhir ini. Ketua Forkom Ferry Onim menyampaikan alasan penolakan tersebut lantaran menghindari kekhawatiran dampak yang tidak diinginkan di tahun-tahun politik saat ini.
“Masyarakat Imekko Bersatu mempertegas kepada Dirut Migas Perwakilan Papua Barat Daya agar tidak serta merta mendengar satu dua orang yang mungkin sedang bergeming di tahun politik saat ini untuk memaksa segera melakukan sosialisasi migas di wilayah Imekko,” ujarnya, Minggu (2/4/2023).
Ferry mengingatkan agar masuknya perusahaan maupun investasi dapat membuka ruang, mendengarkan sekaligus melibatkan masyarakat Imekko. Menurutnya, masyarakat memiliki hak untuk mengetahui, mendengar dan berbicara perihal agenda ataupun program yang dilakukan di atas wilayahnya sendiri.
“Onim mengingatkan agar pihak Migas tidak hanya mendengar Pemda Sorong Selatan saja. Persoalan hak ulayat itu bukan milik Pemda Sorong Selatan, namun ada masyarakat adat sebagai petuanan yang hidup jaga hutan adat siang malam susah senang di sana, tidak tahu apa yang saat ini dilakukan Pemda Sorsel secara diam diam,: katanya.
“Ini bahaya sekali, sehingga Forkom berharap dan pertegas bahwa pihak Migas baiknya melewati Tahun Politik 2024 dulu, dan nanti di tahun 2025 baru bisa masuk. Sehingga semua yang bekerja itu tidak ada yang bawa-bawa kepentingan politik untuk memanfaatkan masyarakat adat Imekko dari sisi politik dan ekonomi,” tegas Onim.
Onim lantas mengatakan, saat tahun politik selesai, masyarakat adat akan mengawal bersama pihak Migas dan pemda dengan baik untuk masuk di wilayah Imekko. Dirinya berharap masuknya perusahaan itu akan dapat membantu masyarakat adat Imekko untuk meningkatkan perekonomian, pendidikan dan kesehatan, serta pembangunan infrastruktur.
“Hal ini agar perusahaan tidak rugi dan masyarakat Imekko juga tidak rugi, kalau ada hasil ya kita sama-sama merasakan hasil itu. Namun kalau saat ini baru melangkah baru tidak saling keterbukaan, saya rasa bahwa hasil di dalam perut bumi ini beda dengan hasil yang muka bumi kita lihat secara jelas. Oleh karena itu, kami Forkum menolak Sosialisasi Program Migas saat ini dalam bentuk apapun agar dihentikan dulu sampai selesai masa tahun politik 2024 ini,” pungkasnya. (UWR)