BerandaEkonomiNilai Investasi PKT Capai Rp 20 T di Fakfak, Bahlil Tekankan 3...

Nilai Investasi PKT Capai Rp 20 T di Fakfak, Bahlil Tekankan 3 Hal Pokok untuk Bangun Papua

JAKARTA, JAGAMELANESIA.COM – Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian telah menetapkan proyek kawasan industri pupuk di Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat sebagai salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN). Adapun anak perusahaan BUMN yakni PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) yang akan merealisasikan pembangunan proyek tersebut pada tahun 2023 ini.

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan nilai investasi PKT untuk pembangunan pabrik pupuk ini mencapai Rp 20 triliunan.

“Di tahun 2023 ini, kita akan membangun dengan Pak Menteri ESDM (pabrik) pupuk di wilayah Papua Barat. Pupuk Kaltim akan melakukan investasi di sana sekitar Rp 20 triliun lebih,” ujarnya saat peluncuran perhelatan Sail Teluk Cendrawasih (STC) di Jakarta, Jumat (3/2/2023).

Selain itu, Bahlil menambahkan, pabrik pembuatan blue ammonia juga akan dibangun di Teluk Bintuni melalui program hulu migas yang digagas oleh Kementerian ESDM. Dengan begitu, total investasi di Papua Barat akan mencapai sekitar Rp 50 triliunan.

Dalam kesempatan yang sama, Bahlil menekankan tiga hal pokok yang difokuskan dalam rangka pembangunan kesejahteraan masyarakat Papua. Salah satunya, ia berharap masuknya investasi ke tanah Papua akan mampu mendongkrak perekonomian masyarakat Papua.

“Jadi kalau ditanya ini Papua mau bagaimana, pariwisata, investasi, dan nasionalisme itu yang paling penting. Jadi membangun negara ini bagaimana pun NKRI itu sesuatu harga mati untuk kita lakukan dalam rangka kesejahteraan rakyat,” ujar Bahlil.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Direktur Portofolio & Pengembangan Usaha Pupuk Indonesia Jamsaton Nababan. Jamsaton mengatakan, PSN industri pupuk di Fakfak yang memiliki kapasitas produksi sebesar 1,15 juta ton akan dapat memacu perekonomian masyarakat Papua.

“Kawasan industri pupuk di Kabupaten Fakfak, Papua Barat, yang merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) dengan kapasitas produksi pupuk urea sebesar 1,15 juta ton. Proyek ini merupakan proyek grass root yang akan membantu meningkatkan perekonomian di kawasan Indonesia Timur, khususnya di Papua,” ujar Jamsaton dalam keterangannya, Sabtu (4/2).

Melalui pembangunan industri pupuk ini, PKT atau Pupuk Kaltim menargetkan kapasitas produksi untuk masuk ke posisi keempat terbesar di Asia Pasifik. Jamsaton juga menjelaskan, tren produksi Pupuk Indonesia mengalami kenaikan sejak 2017. Salah satunya karena industri mendapat harga gas murah melalui harga gas bumi tertentu (HGBT) sebesar USD 6 per million british thermal unit (mmbtu) sejak 2020.

“Jadi hitungan kita kalau sekarang kapasitas produksi kita 13,97 juta ton, maka pada tahun 2030 setelah proyek tadi selesai akan menjadi 16,87 juta ton, atau naik sekitar 3 juta ton,” jelasnya. (UWR)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru