JAGAMELANESIA.COM – Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengaku mengetahui persis jumlah warga pendukung Lukas Enembe yang turun menolak penangkapan gubernur Papua itu.
Mahfud mengatakan, sempat beredar kabar apabila Lukas Enembe ditangkap, maka seluruh warga Papua akan turun. Namun ia menyebut jumlah simpatisan Lukas terus menurun seiring waktu.
“Dulu ditakut-takuti, kalau ditangkap katanya seluruh rakyat Papua turun. Iya hari pertama sekitar 2 ribu, 3 ribu orang (turun mendukung Lukas Enembe). 4 hari kemudian tinggal seribu, terus sampai akhirnya turun jadi 60 orang,” ungkap Mahfud, dikutip Sabtu (14/1/2023).
Mahfud lantas mengungkapkan dirinya mengetahui jumlah warga Papua yang turun dari jumlah nasi kotak yang diberikan kepada para simpatisan.
“Pak Mahfud kok tahu? Itu pesan katering yang makan ada catatannya. Kita kenal tukang kateringnya, hari ini pesan berapa, baru ketika sedang kecil (pesanannya) ambil (petugas KPK menangkap Lukas Enembe),” jelasnya.
Sementara itu, tim penyidik KPK RI akhirnya menangkap Gubernur Papua Lukas Enembe di sebuah rumah makan. Lukas dibawa menggunakan pesawat ke Jakarta. Kini dirinya telah resmi menjadi tahanan KPK terkait kasus dugaan suap dan gratifikasi proyek infrastruktur di Papua.
Penangkapan Lukas Enembe sempat diwarnai kericuhan oleh massa pendukungnya. Seorang warga meninggal dunia dan dua lainnya mengalami luka. Empat hari berlalu, Menkopolhukam Mahfud Md menyatakan bahwa situasi keamanan Papua sudah kondusif.
“Aman tuh Papua, aman tuh. Aman, sangat kondusif di Papua (pasca ditangkap Lukas Enembe),” kata Mahfud MD.
Mantan Ketua MK itu juga pernah menanggapi kabar perihal permintaan Ketua United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) Benny Wenda terkait penangkapan Lukas Enembe. Mahfud mengaku tidak peduli dengan Benny Wenda yang meminta Lukas Enembe dilepaskan.
Pernyataan itu disampaikan Benny Wenda lewat akun twitternya yang menyebut bahwa Lukas membutuhkan perawatan dan nyawanya dalam bahaya.
“Terserah dia saja, kita enggak mau tahu Benny Wenda itu. Ini sudah sesuai proses hukum dan lama, kita dikritik oleh rakyat terus seakan-seakan takut pada Lukas Enembe dan geng-nya,” kata Mahfud, Jumat, 13 Januari 2022.
Pasca penahanan Lukas Enembe, pemerintahan di Provinsi Papua kini dijalankan oleh Sekda Ridwan Rumasukun yang telah ditunjuk sebagai Plh Gubernur oleh Kementerian Dalam Negeri beberapa waktu lalu. Selanjutnya, Kemendagri akan menunjuk Penjabat Gubernur apabila status Lukas Enembe meningkat menjadi terdakwa. (UWR)