JAKARTA, JAGAMELANESIA.COM – Sejak memasuki bulan Desember 2022, eskalasi serangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua terus meningkat. Sebanyak 5 warga sipil meninggal dunia akibat tertembak KKB dalam jeda waktu yang relatif singkat. Kejadian ini membuat sejumlah pihak mendorong Panglima TNI mengambil tindakan tegas.
Terkait hal itu, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mengungkapkan strategi penanganan keamanan di Papua. Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan, Yudo Margono menyebut eskalasi serangan KKB hanya meningkat di empat wilayah operasi TNI. Menurutnya, TNI akan memfokuskan operasi teritorial di daerah-daerah tersebut.
“Ada daerah-daerah dari delapan wilayah operasi itu, hanya empat yang eskalasi keamanannya tinggi. Ini yang akan menjadi fokus operasi,” ujar perwira tinggi bintang empat itu kepada awak media, Kamis (22/12/2022) lalu.
Yudo menekankan, pihaknya juga berfokus mengamankan sejumlah tempat vital seperti sekolah dan rumah sakit di daerah itu. Prajurit TNI, lanjut Yudo fokus bekerja mengutamakan keselamatan masyarakat sehingga aktivitas masyarakat di daerah tersebut berjalan aman.
“Untuk daerah-daerah tertentu yang eskalasinya tinggi, yang kerawanannya tinggi, itu nanti akan kita fokuskan pengamanannya,” ujarnya.
Terkait wacana penambahan pasukan, Yudo mengatakan pihaknya belum berencana mengerahkan pasukan tambahan ke wilayah Papua dalam waktu dekat.
“Untuk yang di Papua untuk penambahan pasukan saya kira belum kita laksanakan. Berdasarkan hasil evaluasi belum dilakukan,” ujarnya.
Terpisah, Yudo menegaskan akan melanjutkan operasi teritorial di Papua sebagai tindak lanjut dari arahan Presiden Joko Widodo agar pendekatan keamanan di wilayah itu dilakukan dengan tegas dan humanis.
Menurutnya, KKB yang membuat onar tetap diproses secara hukum dengan diserahkan kepada Polri. Sebab, langkah tersebut menjadi bagian dari operasi teritorial.
“Operasi teritorial tetap berjalan, tetap kita laksanakan sesuai dengan aparat teritorial di sana seperti Kodim, Korem, Koramil, dengan perkuatan yang ada tentunya kita tetap melaksanakan operasi teritorial di sana,” kata Yudo saat acara serah terima jabatan Panglima TNI di Jakarta, Selasa, 20 Desember 2022.
“Jadi seperti kemarin penekanan Bapak Presiden, harus tegas namun tetap humanis. Jadi dengan operasi yang saat ini sedang dijalankan operasi teritorial,” sambung Yudo.
Sementara itu, peneliti Papua dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Cahyo Pamungkas menilai Panglima TNI Laksamana Yudo Margono perlu melanjutkan program Menko Polhukam Mahfud MD untuk mengedepankan pendekatan humanis, daripada pendekatan militer.
Menurutnya, Panglima TNI harus memperbanyak dialog dengan masyarakat asli Papua termasuk KKB.
“Memperbanyak dialog dengan mereka, tokoh-tokoh masyarakat, termasuk dengan kelompok-kelompok yang ingin merdeka. TNI harus betul-betul mengubah strategi dari penegakan hukum menjadi strategi dialog, paradigma state security menjadi human security,” jelas Cahyo dikutip dari Medcom, Sabtu (24/12).
Cahyo berharap pendekatan humanis dengan dialog itu dapat dimaksimalkan selama Panglima TNI Yudo Margono menjabat. Hal itu mengingat masa jabatan Yudo Margono tidak lama yakni kurang dari setahun. (UWR)