BerandaPendidikanSiapkan Pendidikan Anak, Fasilitas Penunjang TK dan PAUD Lahairoi Sterira Masih Minim

Siapkan Pendidikan Anak, Fasilitas Penunjang TK dan PAUD Lahairoi Sterira Masih Minim

BINTUNI, JAGAMELANESIA.COM – Kondisi TK dan PAUD YPK Lahairoi Steirira Bintuni yang berada di Kampung Bina Desa, Kelurahan Bintuni Timur, Kabupaten Teluk Bintuni, Papuat Barat nampak memprihatinkan. TK dan PAUD ini diketahui berada di bawah binaan Yayasan Pendidikan Kristen (YPK) di Tanah Papua.

Sejumlah orangtua murid mengeluhkan minimnya fasilitas yang ada di TK dan PAUD tersebut.  Diantaranya adalah Leonara Mandowen yang mengatakan bahwa taman pendidikan ini tidak memiliki pagar untuk kepentingan keamanan terutama anak-anak saat beraktivitas di luar kelas.

“Anak saya berada di TK ini, saya harus menunggu anak saya karena bagi saya TK dan PAUD ini dekat rumah saya hanya saja tidak nyaman. Karena TK dan PAUD ini tidak diberi pagar sebagai fungsi pengaman bagi anak-anak kami,” ujarnya, Rabu (16/11/2022).

“Anak-anak kami yang dididik di sini cukup banyak, namun dengan tenaga pendidik yang ada mereka tidak mungkin mengontrol seluruh anak-anak termasuk saat bermain. Makanya kami orangtua harus menunggu dan ikut menjaga anak-anak kami ketika jam mereka istirahat. Saya berharap Dinas Pendidikan bersedia memperhatikan fasilitas TK dan PAUD Steirira ini,” sambung Mandowen.

Selain itu, Mandowen menambahkan, dirinya berharap agar pemerintah dan pihak-pihak terkait lainnya juga memperhatikan nasib dan kesejahteraan guru honorer di taman pendidikan ini.

“Kami dengar kabar, sudah enam bulan tenaga pengajar di TK ini nasib mereka terkatung-katung karena mereka adalah tenaga honor saja. Ya tapi mau bagaimana lagi, jika tidak mengajar lalu siapa lagi mau mengajar anak-anak kami. Mereka sangat terbebani dengan nasib mereka. Hal ini harus diperhatikan oleh pemerintah daerah,” tuturnya.

Hal senada juga diungkapkan orangtua murid Selfi Kemon yang juga merupakan perempuan asli Tujuh Suku Bintuni. Ia berharap dinas terkait dapat turun langsung dan memeriksa fasilitas penunjang TK dan PAUD Steirira ini.

“Saya lihat murid disini hampir 70% adalah anak-anak 7 suku dan mereka juga generasi Papua di masa depan. Oleh sebab itu saya berharap dari dinas pendidikan kalau boleh sesekali turun dan lakukan tinjauan ke TK dan PAUD ini,” katanya.

Sementara itu, Fradi Dia Ningsi yang merupakan tenaga honor dan pengajar di TK dan PAUD Steirira membenarkan persoalan tenaga honorer tersebut.

“Ya, kami disini ada 6 tenaga honor yang mengajar di TK dan PAUD Steirira di bawah yayasan. Hanya saja yayasan juga hingga kini belum ada respons dengan kami sebagai pengajar, apalagi fasilitas penunjang. Bagi kami yayasan YPK ini adalah yayasan tertua di tanah Papua, kami berharap kalau bisa pemerintah memberi perhatian bagi Yayasan Pendidikan Kristen di Tanah Papua umumnya dan khususnya YPK di kota Bintuni,” ungkapnya.

Ia juga berharap agar sarana dan prasarana penunjang memadai terutama bagi pendidikan generasi anak-anak asli 7 suku di Bintuni ini. Ningsi pun mempertanyak peruntukan Dana Otsus dan adanya alokasi Dana Bagi Hasil (DBH) Migas untuk pendidikan di Papua Barat, terutama di Bintuni sebagai daerah penghasil migas terbesar.

“Lantas bagaimana peruntukan Dana Otsus dan DBH Migas bagi pendidikan untuk anak-anak asli Papua dan khususnya anak-anak asli tujuh suku yang mendiami tanah sisar matiti ini,” ungkapnya.

Kondisi TK dan PAUD ini nampak sangat berbeda dengan yang berada di kota dimana sarana-prasarana sudah sangat lengkap. Orangtua murid TK dan PAUD Steirira berharap agar setidaknya dibangunkan pagar dan diperbaiki fasilitas bermain.

Menurut pengakuan orangtua, anak-anak murid sekolah ini diilarang untuk menggunakan wahana bermain yang ada lantaran kondisi fisiknya yang sudah lapuk sehingga tidak bisa digunakan. Selain itu, pemda diharapkan juga memperhatikan kesejahteraan tenaga honorer demi mendukung pengabdian mereka mendidik generasi emas Papua. (MW)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru