JAGAMELANESIA.COM – Lima organisasi PBB menyatakan komitmen bersama untuk membantu para pengungsi internal mendapatkan perlindungan dan bantuan yang efektif hingga dapat terbebas dari pengungsian. Pernyataan komitmen tersebut merupakan tindaklanjut dari Agenda Aksi Sekjen PBB tentang Pengungsi Internal.
Kelima organisasi ini adalah the Development Coordination Office (DCO), International Organization for Migration (IOM), Office for the Coordination of Humanitarian Affairs (OCHA), United Nations Development Programme (UNDP) dan United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR).
Adapun perwakilan kelima organisasi yang menandatangani pernyataan ini yakni Oscar Fernández-Taranco, Asisten Sekretaris Jenderal untuk Koordinasi Pembangunan a.i., DCO, Antonio Vitorino, Direktur Jenderal, IOM, Martin Griffiths, Wakil Sekretaris Jenderal untuk Urusan Kemanusiaan dan Koordinator Bantuan Darurat, OCHA, Achim Steiner, Administrator dari UNDP dan Filippo Grandi, Komisaris Tinggi, UNHCR
Sekretaris Jenderal PBB António Guterres pada 24 Juni 2022 meluncurkan Agenda Aksinya tentang Pengungsian Internal lantaran saat ini terdapat lebih dari 59 juta orang sedang mengungsi di seluruh dunia. Jumlah ini menjadi yang tertinggi yang pernah tercatat dan menjadi momen paling kritis dalam krisis global ini.
“Sebagai Kepala lima Badan dan Entitas PBB, hari ini kami berkumpul untuk menyatakan komitmen bersama kami untuk memajukan Agenda Aksi ini. Kami menyadari bahwa hanya dengan kerja sama yang kuat, tujuan bersama, dan upaya bersama, kami akan dapat membantu para pengungsi internal (internally displaced person/IDP) untuk mengakhiri pengungsian mereka, “ bunyi pernyataan itu.
“Lebih baik mencegah munculnya krisis pengungsian di masa depan, dan memastikan bahwa mereka saat ini menghadapi pengungsian menerima perlindungan dan bantuan yang efektif,” tambahnya.
Dalam pernyataannya, 5 organisasi ini menyadari bahwa aksi kemanusiaan untuk terus melayani tujuan vital dan mencapai perubahan nyata pada pengungsian internal akan membutuhkan kolaborasi yang lebih besar dengan dan keterlibatan dari para aktor di seluruh sistem PBB dan di luarnya, terutama para pakar pembangunan, perdamaian, dan iklim.
“Krisis pengungsian internal saat ini tidak dapat diselesaikan secara berkelanjutan melalui bantuan kemanusiaan saja, melainkan dengan bekerja sama dengan otoritas nasional dan lokal untuk menciptakan kondisi bagi solusi yang aman dan berkelanjutan,” tulisnya.
Dalam mengembangkan Agenda Aksi, Sekretaris Jenderal meminta lima organisasi tersebut untuk menjadi Kelompok Pengarah Solusi untuk Pemindahan Internal. Kelompok Pengarah (Steering Group) ini juga telah mengadakan pertemuan secara rutin sejak awal tahun 2022.
“Dan kami berharap dapat menyambut Penasihat Khusus yang baru ditunjuk untuk Solusi Pemindahan Internal Robert Piper sebagai Ketua grup,” sebutnya.
Selanjutnya, Kelompok Pengarah ini akan bekerja dengan Penasihat Khusus (the Special Adviser) untuk mendukung pelaksanaan Agenda Aksi di semua tingkatan yang dimulai dengan masing-masing dari lima organisasi dan akan mendukung Koordinator Residen PBB sebagai pemimpin PBB dalam solusi di tingkat negara.
Selain itu, organisasi ini juga akan berusaha untuk memperkuat kemitraan dengan otoritas nasional dan lokal pengungsian internal, termasuk untuk membantu para pengungsi secara berkelanjutan kembali ke dalam masyarakat. Hal itu termasuk apakah mereka memilih untuk kembali ke daerah asal mereka, menetap secara lokal, atau pindah ke bagian lain dari negara. Perlindungan dan penghormatan terhadap hak-hak pengungsi internal dan masyarakat lokal akan tetap menjadi inti dari aksi ini.
“Kami juga akan bekerja sama dengan LSM lain, masyarakat sipil, dan komunitas pengungsi sendiri, menyadari bahwa agar upaya kami berhasil, mereka harus terlibat sebagai mitra sejati dalam mencari solusi. Selanjutnya, kami akan berupaya mendatangkan mitra baru, termasuk sektor swasta dan pelaku pembiayaan pembangunan,” bunyi pernyataan tersebut.
Kelima organisasi ini juga menyatakan siap untuk melanjutkan agenda aksi dan akan berbagi lebih banyak informasi selama beberapa bulan mendatang tentang langkah-langkah konkret dalam wangka mewujudkan agenda ini. (UWR)