BINTUNI, JAGAMELANESIA.COM – Kepala suku besar Biak se-Tanah Papua, Yan P. Yarangga didampingi kepala suku Biak wilayah Papua Barat, Hengky Korwa dan Kepala suku Biak wilayah Mnukwar, Petrus Makbon, SH beserta Mansonanem Dr. Filep Wamafma melakukan safari adat dan bersilaturahmi bersama masyarakat (kawasa) adat suku Biak di Kota Bintuni.
Dalam kunjungan pada tanggal 12 Juli 2022 itu, Yarangga menyampaikan apresiasi yang besar atas terobosan konsolidasi Dr. Filep Wamafma dalam merangkul kawasa Biak khususnya di wilayah Teluk Bintuni. Bahkan menurut Yarangga, penguatan suku Biak di Papua Barat terlihat berjalan dengan sangat baik.
Yarangga menambahkan, selain diskusi bersama masyarakat adat Biak, hal yang paling terkesan baginya adalah masyarakat Biak di Teluk Bintuni dapat bersatu dalam hangatnya kebersamaan.
Hal itu pun juga terlihat saat penyambutan rombongan kepala suku Biak dengan adat menginjak piring dan membuka barapen atau tradisi yang dilakukan sebagai bentuk syukuran atas berkat yang melimpah sebagaimana menyambut kedatangan tamu terhormat dalam adat Biak.
“Kita harus berterima kasih kepada senator Filep Wamafma, sebab ia sangat berjasa dan berkorban dalam menguatkan suku Biak di wilayah Papua Barat. Itu artinya seorang Filep Wamafma tidak hanya mementingkan diri sendiri, namun juga memperhatikan suku Biak,” ungkap Yarangga di SP-5, kampung Irep, Teluk Bintuni.
Menurut Yarangga, selama menduduki jabatan di DPD RI, Filep Wamafma tak hanya memperhatikan suku Biak di Papua Barat, melainkan juga memperhatikan suku nusantara dan suku Papua lainnya, bahkan dalam bersosial ia membantu tanpa mengeluh.
Dalam kesempatan yang sama, Yarangga menerangkan bahwa simbol menginjak piring dan barapen merupakan adat istiadat orang Biak yang sudah ada sejak turun temurun. Oleh sebab itu, adat istiadat ini sebagai bentuk penguatan kesukuan dalam menjaga eksistensi suku Biak di tanah Papua.
“Papua ini merupakan tanah yang diberkati, sehingga orang yang berkorban untuk sukunya dan suku lain di tanah Papua, maka akan diberkati selalu dalam segala usaha dan diberkati oleh alam tanah Papua,” ungkapnya.
Oleh sebab itu, Yarangga berharap momentum Mubes suku Biak di Manokwari dan Raker pertama suku Biak di Yensewai Raja Ampat tercatat dalam sejarah untuk menguatkan suku Biak di Papua Barat.
“Maka sudah saatnya para kepala suku yang berada di masing-masing wilayah atau kabupaten/kota se-Papua Barat untuk terus membangun konsolidasi menguatkan suku Biak di Papua Barat,” ujarnya. (WRP)