YOGYAKARTA, JAGAMELANESIA.COM – Kerusuhan yang terjadi di Babarsari Yogyakarta hari ini, Senin (4/7/2022) terekam dalam video yang beredar viral di berbagai platform media sosial. Bahkan kerusuhan ini menjadi perbincangan warganet hingga menjadi trending topic di Twitter.
Beberapa warganet menggambarkan situasi yang mencekam dan meresahkan warga tersebut. Warga turut mengimbau agar pengguna jalan menjauhi kawasan tersebut. Selain itu, nampak sejumlah kendaraan bergerak menjauhi lokasi kerusuhan. Dalam video yang beredar, tampak sekelompok orang membawa senjata tajam dan beberapa lainnya membawa kayu.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, bentrokan Babarsari diduga berawal dari adanya korban salah sasaran yang terjadi pada tragedi pertikaian antara AMKEI dan Melanesia, pada Sabtu (1/7/2022) subuh di Jalan Seturan dan Jambu Sari.
Kerusuhan awalnya terjadi di salah satu tempat karaoke di Babarsari. Seorang warga NTT diduga tidak mau membayar karaoke. Kemudian, warga NTT ini diduga diberi peringatan oleh seorang warga asal Maluku.
Diduga mendapat ‘hajaran’, orang NTT tersebut pulang dan kembali ke lokasi karaoke membawa massa. Sekelompok massa ini diduga menghancurkan tempat karaoke dan mendatangi tempat tinggal orang-orang Maluku.
Akan tetapi, penyerangan ini justru salah sasaran, mengenai orang Papua bernama Dibrilian Jornes Tawarus Rumbewas, yang berasal dari Timika, Papua. Jornes merupakan mahasiswa tingkat akhir di Institut Teknologi Nasional Yogyakarta.
Jornes menderita luka yang sangat parah hingga mengalami cacat permanen. Hal ini juga dikonfirmasi oleh Ikatan Pelajar dan Mahasiswa (IPMA) Papua melalui Surat Imbauan tertanggal 3 Juli 2022 yang diantaranya dibagikan oleh akun Twitter @txtfromjogja.
Berikut petikan suratnya:
“Adapun salah satu korban salah sasaran akibat penyerangan tersebut yaitu berasal dari Timika Papua.”
“Akibat dari serangan salah sasar tersebut membuat korban mengalami luka permanen yaitu tangan kanan terputus, tangan kiri tempurung tangan terpotong, kaki mengalami luka sayatan, posisi terakhir korban sekarang berada di RS JIH Timur Polda DIY.”
Dalam surat tersebut, IPMA mengundang seluruh paguyuban, mahasiswa, dan pelajar Papua untuk berkumpul di Polda DIY guna meminta pertanggungjawaban polisi.
“Dengan agenda meminta pertanggungjawaban polisi agar secepatnya menangkap pelaku salah sasaran yang mengakibatkan korban dari kamu mahasiswa Papua,” isi imbauan tersebut. (UWR)