MANOKWARI, JAGAMELANESIA.COM- Pemerintah Kabupaten Manokwari diminta menyiapkan ruang khusus bagi mahasiswa dalam menyampaikan aspirasi. Hal ini penting agar mahasiswa maupun masyarakat yang hendak melakukan orasi atau demo dapat terkontrol oleh pihak keamanan dan tidak menggunakan jalan utama sebagai tempat demo yang berujung pada gangguan kenyamanan jalan utama bagi masyarakat.
Pantauan media grup jaga papua, setiap aksi unjuk rasa, para pendemo seringkali memanfaatkan jalan umum yang seharusnya milik semua masyarakat tanpa terkecuali.
Dari pantauan, di jalan utama Keluarahan Amban, Manokwari pada Senin, 22 November 2021 sekitar pukul 11.30 WIT, sempat diblokade kelompok mahasiswa Unipa Manokwari untuk berunjuk rasa.
Salah seorang warga Amban yang ditemui di lokasi mengaku bahwa sangat menyesali aksi blokade jalan oleh kelompok mahasiswa Unipa ini, pasalnya masyarakat melakukan aktivitas dengan jalan utama Amban.
Meski demikian gabungan polisi dari Satuan Brimob, Polres Manowkari dan Polsek Amban dibawah pimpinan Kabag Ops Polres Manokwari AKP Junaidy A. Weken yang ditemui membenarkan bahwa jalan utama Amban sempat diblokade kelompok mahasiswa.
Namun, dengan upaya pendekatan Polisi kepada pengunjuk rasa akhirnya jalan itu bisa dibuka setengah bagi arus lalulintas. Lebih lanjut Junaidy menyampaikan bahwa polisi melakukan pendekatan bukan melarang aksi, namun pihaknya menghimbau agar aksi demonstrasi dilakukan dengan damai dan tanpa menimbulkan kerugian bagi pihak lain.
“Sempat jalan ditutup dengan cara menduduki jalan utama Amban depan kampus Unipa, namun setelah kami datang negoisasi dengan para mahasiswa ini sehingga mereka bisa buka sebagian jalan untuk arus lalulintas” jelas Junaidy saat dijumpai di Polsek Amban, Senin siang.
Ditanya tentang aksi kelompok mahasiswa ini, AKP Junaidy mengaku bahwa aksi ditujukan ke internal Unipa menindaklanjuti aksi yang sudah pernah terjadi pada beberapa bulan lalu.
Dirinya menambahkan bahwa gabungan polisi ke lokasi bersifat mengamankan aksi, sehingga tidak terjadi hal yang tidak diinginkan bersama. Namun aksi mereka sudah selesai dan berjalan aman setelah ditemui oleh pihak Unipa menjawab aksi mereka. (WRP)