JAGAMELANESIA.COM – Terbakarnya tungku smelter milik PT. Indonesia Weda Bay Industrial Park( IWIP) pada Selasa (15/6/2021) lalu mengakibatkan beberapa pekerja tambang mengalami luka parah. Hal ini mendapat perhatian dari LSM Gele-gele.
Ketua LSM Gele-Gele, Husein Ismail, saat dihubungi via WhatsApp, Kamis (17/6/21), mengatakan bahwa ada kejanggalan dalam insisden tersebut. Ia menyampaikan meskipun kecelakaan kerja sudah sering terjadi serta telah banyak pekerja yang menjadi korbannya, namun PT. IWIP seperti enggan untuk berbenah diri.
“Kejadian demi kejadian telah banyak menghantam pekerja. Akan tetapi, insiden yang ditimpa para pekerja tambang kerap kali ditutupi,” ujar Ismail.
Menurutnya, insiden terbakarnya tungku smelter milik PT. IWIP tersebut merupakan suatu kelalaian yang diketahui publik dari sejumlah masalah yang ditutup rapat oleh pihak perusahaan.
“Insiden ini dikarenakan lemahnya pemberlakuan penerapan K3 serta ketegasan perintah dalam Permenaker Nomor 8 Tahun 2020 yang di duga kuat sudah diabaikan oleh PT. IWIP,” tuturnya.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, lanjut Ismail, para karyawan yang bekerja di bagian pabrik di dapati tidak mengantongi lisensi K3 dan SIO. Hal inilah yang membuat LSM Gele-Gele bersikeras mendesak pemerintah agar segera melakukan pemeriksaan terhadap PT. IWIP.
Ismail juga meminta agar Manager HRD, Rosalina Sangadji, dan Manager Sefty, Mr. Ma, untuk bertanggungjawab atas insiden tersebut.
“LSM Gele-Gele meminta pemerintah untuk segara melakukan penyelidikan terkait insiden tersebut,” tutupnya. (RS)
