PUNCAK, JAGAMELANESIA.COM – Elminus Mom, ayah Ali Mom, siswa korban penembakan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Beoga, Puncak, Papua tidak terima atas tindak kejahatan KKB yang menembak anaknya hingga tewas. Ia mengatakan dirinya akan menyuarakan hingga ke internasional bahwa KKB telah melanggar HAM sama dengan kelompok teroris. Ia mempertanyakan semangat perjuangan KKB yang justru mengorbankan masyarakat sipil Papua.
“Saya akan ke Timika lagi, saya suarakan sampai ke internasional, ini ilegal, karena KKB telah melanggar HAM sama dengan teroris. Karena mau berjuang untuk siapa? Untuk merdeka atau untuk korbankan masyarakat tidak berdosa,” tegasnya seperti dilansir dari Antara pada Kamis (22/4).
Sebelumnya, kasus penembakan dan pembacokan KKB terhadap Ali Mom terjadi pada Kamis (15/4) lalu sekitar pukul 07.00 WIT di Beoga. Sementara ayahnya, Elminus Mom tidak terima dan merasa sangat kecewa atas terbunuhnya anaknya secara kejam oleh KKB. Ia menginginkan KKB harus diproses secara hukum dan secara adat atas perbuatan kejinya tersebut.
Elminus Mom sempat menunggu selama dua hari kedatangan KKB ke rumah duka untuk memberikan bukti foto maupun video yang menunjukkan bahwa anaknya adalah intel atau mata-mata TNI. Akan tetapi, hingga saat ini KKB tidak kunjung mendatangi rumahnya. Dengan demikian, ia semakin meyakini bahwa KKB adalah kelompok teroris.
“Saya sudah dua hari tunggu informasi atau jawaban juga belum ada. Berarti sekarang saya anggap KKB teroris. Karena bukan perjuangannya, mereka bunuh guru-guru, ibu-ibu, ya bakar gedung sekolah. Ini perjuangan sudah tidak suci tidak murni, ini teroris,” ungkapnya.
Elminus Mom mengecam perbuatan keji KKB. Ia sangat tidak terima dengan kejahatan kemanusiaan KKB termasuk pembunuhan terhadap anaknya, Ali Mom. Sementara itu, Satgas Nemangkawi terus berjaga hingga kini di Beoga Puncak Papua untuk memberikan rasa keamanan dan kedamaian bagi masyarakat setempat. (UWR)
