BerandaDaerahTPNPB Sebut TNI/Polri Jangan Gunakan Warga Sipil Mata-Mata

TPNPB Sebut TNI/Polri Jangan Gunakan Warga Sipil Mata-Mata

JAGAMELANESIA.COM – Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) menyampaikan kepada TNI/Polri untuk tidak menggunakan warga sipil sebagai mata-mata. TPNPB menyebut TNI/Polri menggunakan warga sipil sebagai mata-mata dalam berbagai profesi. Hal tersebut disampaikan dalam rilis TPNPB yang diterima jagapapua.com pada Jumat (16/4).

“Saya ingatkan lagi kepada aparat TNI/POLRI, jangan menggunakan tenaga masyarakat sipil untuk memata-matai kami. Masyarakat Papua maupun pendatang dengan berbagai alasan seperti Pendeta di gereja, guru di sekolah, mantra maupun dokter, tukang bangunan, ojek, jual pakaian dll,” tulisnya.

Menurut TPNPB, hal itu merupakan bagian dari strategi intelijen negara untuk mengetahui informasi tentang aktivitas TPNPB. Lebih lanjut, TPNPB menekankan bahwa pihaknya tidak akan segan untuk menembak mati siapapun yang dianggap dan terindikasi sebagai mata-mata TNI.

“Itu cara yang Negara ini pake untuk intelijen dan kami sudah tau cara-cara itu maka kami tidak segan-segan tembak mati,” jelasnya.

Selain itu, dalam rilis tersebut, TPNPB juga menyebutkan adanya eks anggota TNI yang bergabung dengan TPNPB dan telah bertugas sebagai Komandan Lapangan. Lucky Y. Matuan menurut TPNPB sebelumnya bertugas di Pos TNI Bulapa dan telah menyerang pos tersebut serta menembak tiga anggota TNI saat dirinya telah bergabung dengan TPNPB. Dalam serangan tersebut, pasukan TPNPB mendapat keberhasilan dan dapat kembali ke markas dengan aman.

“Lucky Y Matuan pimpinan kami pernah sampaikan di media The TPNPB News Bahwa kabupaten Intan Jaya adalah lapang perang antara TPNPB dengan TNI/POLRI maka pemerintah daerah anggap di daerah ini aman. Lanjut, Lucky Matuan adalah mantan anggota TNI yang bergabung dengan Tentara pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) bertugas di pos Bulapa dan dia juga, kembali serang di pos TNI Bulapa,” jelasnya.

Selain itu, Jubir TPNPB, Sebby Sambom menyebutkan bahwa Lucky bukan yang pertama bergabung, melainkan sebelumnya terdapat beberapa anggota lainnya yang berasal dari TNI maupun Polri. Daintaranya, ia menyebut termasuk adanya anggota kepolisian yang akhirnya ditangkap karena menjual senjata dan amunisi kepada TPNPB sebagai bentuk dukungan untuk Papua merdeka.

“Bukan pertama, dulu-dulu juga ada yang bergabung, tahun 1970an-80an banyak yang bergabung ke TPNPB. Termasuk Deklarator 1 Juli 1971, Seth Jafet Rumkorem, dari Kosrat, Elieser Awom dari Brimob Kota Raja Papua di Tahun 1980an, Surabut dari Battalion 753 Arfai Manokwari tahun 1990an dan yang tinggalkan TNI Polri dan bergabung ke TPNPB di tahun 1977. Dan sekarang juga banyak yang undur diri dari anggota TNI/Polri, dan ada polisi Yikwa yang jual senjata dan amunisi baru ditangkap itu termasuk yang mendukung TPNPB, dan mendukung perjuangan Papua untuk merdeka dari penjajahan Indonesia,” ujar Sebby. (UWR)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru