MANOKWARI, JAGAMELANESIA.COM – Direktur Eksekutif Lembaga Penelitian, Pengkajian dan Pengembangan Bantuan Hukum (LP3BH) Manokwari Yan Christian Warinussy, SH menyatakan bahwa peredaran Minuman Keras (miras) diatur dengan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 05 Tahun 2006 dan Status Manokwari sebagai Kota Injil diatur dalam Peraturan Daerah (Perda) Nomor 3 Tahun 2018.
Yan Warinussy mempertanyakan peraturan yang terkait dengan Toto gelap (Togel).
“Lalu bagaimana dengan judi Toto gelap (togel) yang kian marak di ‘Kota Injil’ ini?” ujar Yan Warinussy kepada jagapapua.com pada Senin (12/4).
Menurutnya, pemda Manokwari terkesan tidak mampu mengatasi penyakit sosial dalam bentuk judi togel ini. Ia mengatakan bahwa belum ada langkah dari pemda setempat untuk mengatasi maraknya judi togel tersebut.
“Tidak pernah ada usaha atau langkah nyata yang dilakukan oleh Bupati maupun Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) untuk mengatasi masalah sosial ini. Padahal judi togel sesungguhnya dilarang, tapi sayang tak ada aturan yang mengaturnya, sehingga memungkinkan barang satu ini tetap saja eksis dan kini seperti merajalela dalam kehidupan sosial kemasyarakatan hingga ke pelosok kampung,” ungkap Warinussy.
Warinussy melihat bahwa judi togel seolah sudah dilegalkan. Oleh karena itu, perlu dibuatkan regulasi oleh pemda Kabupaten Manokwari terkait maraknya aktivitas judi togel. Sehingga menurutnya akan ada pemasukan pungutan sah dari Pemda berbentuk iuran atau pajak resmi.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa tujuan dari dilegalkan togel tersebut dapat menutup segera segala macam upeti atau setoran tetap dari para bandar judi togel kepada oknum-oknum aparat keamanan tertentu yang seringkali turut menikmati hasil jual kupon atau judi togel tersebut di Manokwari dan sekitarnya. (WRP)
