HALMAHERA UTARA, JAGAMELANESIA.COM – Pasangan calon (Paslon) No.urut 01, Frans Manery dan Muhlis Tapi-Tapi (FM-Mantap), optimis menangkan Pemungutan Suara Ulang (PSU) di Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara.
“Saya yakin dan optimis kami akan memenangkan PSU ini, kalau tidak ada intimidasi,” kata Frans Manery, saat ditemui tim Jagamelanesia.com di kediamannya, Senin (12/4).
Frans mengatakan, optimisme ini bukan hanya sebuah khayalan belaka, namun hal tersebut berdasarkan indikator pada pemilihan kemarin yang kemenangannya ada di paslon FM-Mantap.
“Kemarin saya berani katakan bahwa kami telah memenangkan pemilihan tersebut, dan PSU ini sengaja diciptakan. Saya tegaskan lagi bahwa pemilihan kemarin itu saya menang dengan murni. Jadi keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) tidak jujur,” ujar Frans, mantan Bupati Halmahera Utara.
Frans menuturkan, bagaimana cara kepemimpinan yang baik kalau ada intervensi dan tekanan. Menurutnya tensi politik di Kabupaten Halmahera Utara menjelang PSU ini mulai naik, untuk itu selaku Paslon No.urut 01 dirinya berharap agar dalam pelaksanaan PSU nanti semua bisa berjalan dengan baik dan lancar. Selain itu, kepada seluruh pendukung dan simpatisan, dirinya berharap agar tetap solid dan selalu menjaga keamanan.
Frans mengimbau kepada masyarakat agar jangan terpengaruh dengan isu-isu provokasi dari pihak lawan politik yang selalu menyebarkan berita hoax, yang pada akhirnya akan menimbulkan konflik.
“Sekarang sudah mulai nampak intimidasi-Intimidasi dari pihak-pihak tertentu yang menjurus pada pembelaan paslon No.urut 02, Joel B. Wagono dan Said Bajak (JOS),” tuturnya.
Frans melanjutkan, dirinya merasa aneh pasca putusan MK hingga menuju tahapan PSU ini, nampak banyak Kepala Dinas di Kabupaten Halmahera Utara dipanggil dan diperiksa. Untuk itu, pihaknya meminta kepada pihak keamanan penyelenggara khususnya KPU dan Bawaslu untuk bersikap netral, jangan berpihak pada siapapun supaya daerah ini tetap aman.
“Demokrasi itu adalah hak rakyat bukan penguasa. Saya seorang mantan pejabat, itupun saya tidak pernah memerintahkan kepada PNS ataupun ASN untuk menentukan pilihan. Saya hanya berharap daerah ini dapat menjadi contoh, jangan ada tekanan maupun intimidasi. Ingat daerah ini adalah bekas daerah konflik,” ungkapnya.
Frans menambahkan, dikondisi seperti ini bukan hanya Kepala Dinas yang diperiksa, namun para Kepala Desa yang ada di Halut pun juga diperiksa. Padahal yang demo hanya sekelompok orang dan itu disetel oleh pengurus PDIP.
“Jadi yang demo kemarin itu hanya sekelompok orang, dan saya berani katakan bahwa itu disetel oleh pengurus PDIP,” tuturnya.
Frans juga mengimbau kepada masyarakat agar tetap konsekuen dalam menentukan pilihan dan sesuai hati nurani. Aparat keamanan juga harus melaksanakan tugas dengan baik agar tidak ada intervensi dan intimidasi.
“FM-Mantap optimis dan yakin akan memenangkan Pemungutan Suara Ulang (PSU) di Kabupaten Halmahera Utara,” tutupnya. (As)