JAGAMELANESIA.COM – Warga Fiji di Papua Nugini (PNG) memilih tetap tinggal di PNG dan menolak penerbangan pulang ke Fiji. Beberapa suara penolakan tersebut disampaikan melalui akun media sosial mereka dengan menyertakan beberapa alasan. Pemerintah Fiji juga telah mengetahui respon warganya terhadap rencana pemerintah untuk memfasilitasi repatriasi warganya di PNG.
Beberapa alasan warga Fiji yang memilih bertahan di PNG disampaikan RNZ Pasific pada Kamis (8/4) antara lain dikarenakan tidak adanya jaminan kepastian pekerjaan bagi mereka saat tiba di Fiji. Selain itu, beberapa warga Fiji telah menikah dengan warga PNG dan memiliki anak. Menurut mereka, repatriasi akan mempengaruhi kondisi internal keluarga.
Alasan lain adalah beberapa menganggap bahwa kondisi di PNG tidak terlalu mengerikan sehingga mereka diharuskan meninggalkan pekerjaan dan keluarga untuk kembali ke Fiji. Beberapa alasan tersebut diutarakan sebagai tanggapan atas rencana pemerintah Fiji untuk melakukan penerbangan repatriasi bagi warganya di PNG yang dinilai terjebak di tengah bahaya ancaman lonjakan virus Corona di PNG.
Di sisi lain pihak pemerintah Fiji yang telah mengatur penerbangan paling cepat dilaksanakan pada minggu depan. Menanggapi respon tersebut, pemerintah Fiji menyampaikan akan tetap menghormati keinginan warganya dan hal itu merupakan hak setiap warga Fiji untuk memilih bertahan atau kembali ke Fiji. Pemerintah menyatakan tidak memaksa dan lebih mengutamakan menyediakan program repatriasi bagi warganya di PNG yang ingin kembali ke Fiji.
Sementara itu, kondisi Covid-19 di PNG terus mengalami peningkatan yang tajam. Data terbaru telah mencatat sebanyak 7.634 kasus telah terkonfirmasi dengan jumlah total kasus kematian sebanyak 68 kasus. Pemerintah PNG tengah menjalankan vaksinasi Covid-19 dan akan menerima belasan ribu dosis vaksin AstraZeneca dari pemerintah India pada minggu depan. (UWR)
