HALMAHERA UTARA, JAGAMELANESIA.COM – Pelaksanaan Pemungutan Suara Ulang (PSU) pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Halmahera Utara (Halut), sebentar lagi akan dilaksanakan. Namun, ada anggota Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) menyatakan sikap untuk mengundurkan diri.
Heniki Wirio Tongotongo, salah satu Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Kecamatan Kao Teluk Halut, kepada tim Jagamelanesia.com, Kamis (8/4), menyatakan bahwa, dirinya tidak mau lagi terlibat pada penyelenggaraan PSU nanti.
Sikap yang diambil Heniki ini adalah bentuk ketersinggungannya atas bahasa yang disampaikan oleh Sekretaris KPU Halut melalui grup penyelenggara.
Heniki yang juga menjabat selaku Ketua PPK Kecamatan Kao Teluk, Kabupaten Halmahera Utara ini, mengatakan tidak mau lagi terlibat dalam proses persiapan Pemungutan Suara Ulang (PSU), padahal saat ini di wilayah kerjanya juga akan dilaksanakan PSU.
“Saya tidak mau lagi terlibat karena saya sudah merasa tersinggung dengan bahasa yang dikeluarkan oleh Sekretaris KPU Halut pada saat pihak PPK menanyakan honor mereka yang sampai saat ini tak kunjung dibayar,” ungkapnya.
Heniki melanjutkan, pihak KPU mempunyai kewenangan untuk mengangkat penyelenggara dan berhak pula memberhentikannya, tetapi disini dirinya memutuskan untuk mengundurkan diri.
“Sampai saat ini, pihak KPU Halut belum membayar honor PPK dan PPS. Oleh karena itu, saya meminta agar KPU segera menyelesaikan hak-hak para penyelenggara,” tandasnya.
“Kalaupun ada kendala terkait dengan anggaran, seharusnya Sekretaris KPU memberikan penjelasan yang rasional. Sehingga para PPK pun tau. Mengenai honor dan operasional yang masih tersisa satu bulan ini, mengapa hingga kini belum dibayarkan,” tutupnya. (ST)
