SAMOA, JAGAMELANESIA.COM – Diaspora Samoa, warga Samoa yang tinggal di luar wilayah Samoa ingin berpartisipasi sebagai pemilih pada pemilu Samoa tahun ini. Pemilu Samoa tengah berjalan pada pemungutan suara awal hingga Kamis (8/4) dan Pemilu pada Jumat (9/4) mendatang.
Diaspora Samoa memandang bahwa setiap warga berhak menyalurkan suaranya dan berpartisipasi dalam pemilu negaranya. Akan tetapi UU Pemilu Samoa tidak dapat mengakomodir keinginan diaspora tersebut karena tidak memenuhi kriteria sebagai pemilih. Untuk dapat memberikan suara pada pemilu, calon pemilih harus berada di Samoa minimal selama 6 bulan lamanya.
Keinginan diaspora Samoa tersebut didasarkan pada beberapa pandangan yaitu adanya kebijakan pembatasan perjalanan lintas negara. Selain itu, para diaspora juga telah berkontribusi besar bagi warga Samoa melalui remitansi yang dikirim kepada keluarganya masing-masing. Sementara itu, pendapat yang berkembang menyebutkan adanya jumlah diaspora Samoa yang jauh lebih besar sekitar 500.000 orang dibandingkan dengan warga Samoa yang berada di negaranya yaitu sekitar 200.000 orang.
Laporan jurnalis RNZ Pasific, Dominic Godfrey pada Rabu (7/4) mengatakan bahwa salah seorang diaspora Samoa yang menyatakan keinginan tersebut adalah ilmuwan politik Christina La’ala’ai-Tausa yang berbasis di Christchurch.
“Warga Samoa di luar negeri menyumbang 49 persen ekonomi Samoa setiap tahun melalui pengiriman uang. Jadi sudah waktunya bagi warga Samoa di luar negeri untuk dapat memberikan suara mengingat kami berkontribusi banyak untuk Samoa dari tautua (layanan) kami dari luar negeri,” kata Dr La’ala’ai-Tausa.
Menurut Dr La’ala’ai-Tausa hak politik termasuk hak untuk memilih seharusnya juga diberikan kepada para warga Samoa yang berada di luar negeri. Menurutnya, partisipasi mereka dalam pemilu juga akan menentukan nasib keluarga mereka di negaranya dan berkontribusi untuk keputusan dan kebijakan yang diambil para pemimpin negara ke depan termasuk berkaitan dengan keberadaan diaspora Samoa di berbagai negara. (UWR)
