KUPANG, JAGAMELANESIA.COM – Pendidikan merupakan tonggak utama pembangunan bangsa. Sebagaimana telah diatur dalam Pasal 31 Ayat (1) UUD 1945, yang menyatakan bahwa “Setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan yang layak”.
Hal ini dimaksudkan agar negara lebih aktif dalam mengawal proses pendidikan sesuai dengan amanat konstitusi, guna membangun karakter generasi demi kemajuan bangsa dan negara.
Akan tetapi, hal ini tidak dirasakan oleh generasi penerus bangsa yang berada di Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur, yang notabenenya masih berada dalam wilayah administratif Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Dilansir Jagamelanesia.com, dari situs AFBtv Kupang, melalui aplikasi YouTube yang diunggah pada Jumat, 19 Maret 2021, sejumlah siswa/siswi Sekolah Dasar (SD) Petra, Kelurahan Penkase Oletan, Kecamatan Alak, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, menyusuri jalanan bebatuan terjal dan menyebrang anak sungai demi menimba ilmu.
Bukan hanya itu, para siswa/siswi SD Petra ini pun nekat memanjat pagar tembok yang tingginya kurang lebih 4 meter. Hal ini dilakukan agar mereka tidak terlambat mengikuti proses belajar mengajar setiap harinya.
Sebelumnya, siswa/siswi SD Petra ini menempuh jarak kurang lebih 2 kilo meter melalui jalan utama untuk sampai ke sekolah tersebut. Namun, setelah jalan utama ini ditutup, para siswa/siswi maupun guru SD Petra pun harus melalui jalan alternatif untuk sampai ke sekolah dengan jarak tempuh kurang lebih 3 kilo meter.
Akses jalan utama yang sebelumnya dilalui siswa/siswi SD Petra Kota Kupang selama bertahun-tahun, saat ini telah ditutup oleh PT. Chaing Chong dan PT. Pitobin.
Neldiana Kameng Mau, salah satu guru Sekolah Dasar (SD) Petra, berharap agar kondisi ini menjadi perhatian serius Pemerintah Pusat maupun DPRD Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur. Sehingga persoalan seperti ini sesegera mungkin diatasi demi kemajuan pendidikan ke depannya.
Harapan ini disampaikan Neldiana saat di konfirmasi awak media AFBtv Kupang, sebagaimana dilansir tim Jagamelanesia.com, melalui aplikasi YouTube pada Kamis, 25 Maret 2021. (ST)