BerandaDaerah3 Orang yang Diduga Menjadi Korban Pembunuhan Di Hutan Halteng Berhasil Dievakuasi

3 Orang yang Diduga Menjadi Korban Pembunuhan Di Hutan Halteng Berhasil Dievakuasi

TERNATE, JAGAMELANESIA.COM – 3 orang  yang diduga menjadi korban pembunuhan di hutan Halmahera, tepatnya  di sekitar kali Gwonly Piniti, Kecamatan Patani Utara, Kabupaten Halmahera Tengah, Maluku Utara, kini berhasil dievakuasi oleh tim Sat Brimob Polda Malut, Polres Halteng, bersama-sama dengan Satgas Pamrahwan, Koramil dan masyarakat setempat.

3 orang yang meninggal dunia yakni, Yusuf (40), H. Masani (55), dan Risno (40). Sementara itu korban selamat yakni, Jahid (40), Martawan (45), Anto (45), dan Kopda Zain (35) yang merupakan Babinsa di Koramil 1512-02/Patani.

Kabid Humas Polda Maluku Utara, Kombes Pol. Adip Rojikan, mengatakan, menurut data yang diterima sekelompok warga, bahwa korban yang diserang di  hutan Halmahera diduga karena orang pedalaman hutan Halmahera yang biasa disebut Suku Togutil.

Dari data yang dihimpun, personel gabungan Polres Halmahera Tengah , Brimob Polda , Satgas Pam Rahwan , Koramil,  dan masyarakat melakukan pencarian pada minggu, (21/3), kembali ke Desa Tepeleo, Kecamatan Patani Utara, dengan membawa Bapak Mujahid yang berhasil meloloskan diri dalam keadaan selamat menuju kerumahnya.

Pada Senin, (22/3), proses pencarian dilanjutkan dengan rute Km 5 sampai dengan TKP di Km 12, sekitaran Sungai Gwonley belakang Desa Damuli, Kecamatan Patani Timur. Sekitar pukul 13.45 WIT, personel gabungan mendapat informasi bahwa telah ditemukan 1 orang selamat dengan identitas Bapak Martawan (45).

Pada Senin, (22/3), sekitar pukul 14.30 WIT, tim gabungan pencarian tiba di TKP Km 12 dan menemukan 3 sosok mayat yang sudah dalam keadaan rusak.

Kemudian, dari informasi terbaru dilaporkan, bahwa 2 orang korban selamat atas nama Anto (45) dan Kopda Zain (35) sudah kembali dengan selamat, yang sebelumnya melarikan diri ketika melihat pembunuhan tersebut.

Dengan ditemukannya 3 korban meninggal dunia tersebut, Pada Selasa, (23/03), bertempat di Desa Gomle, tim dibagi menjadi 3 kelompok untuk melakukan evakuasi korban dengan tujuan ke hutan Damuli (Km 10).

“Tim 1 dan Tim 2 selanjutnya membawa korban meninggal dunia atas nama H. Masani dan Yusuf menuju Puskesmas Desa Tepeleo untuk dilakukan visum. Akan tetapi, keluarga korban menolak, sehingga korban selanjutnya diserahkan kepada pihak keluarga,” ujarnya.

Sementara itu, Tim 3 yang akan membawa korban atas nama Risno, belum bisa mengambil jenazah dikarenakan hujan lebat, sehingga terjadi banjir di jalur yang akan dilalui oleh tim evakuasi.

Pada Rabu, (24/03), sekitar pukul 08.00-15:00 WIT, tim yang melibatkan Polres Halmahera Tengah,  Personel Sat Brimob Polda Maluku Utara, Satgas Pam Rahwan, Personil Koramil dan masyarakat, melaksanakan evakuasi korban atas nama Risno di Hutan Gowonle.

“Perjuangan Tim Gabungan Polres Halmahera Tengah , Brimob Polda Maluku Utara , Satgas Pam Rahwan, Personil Koramil dan masyarakat sangat luar biasa, karena menembus rimbunnya hutan dengan jarak yang jauh serta medan yang sangat berat,” tandasnya.

Tidak hanya jarak yang jauh dan medan yang berat, tim gabungan juga mengalami kesulitan karena banyak perangkap jenis bambu runcing yang dipasang, serta pohon yang ditebang pada jalan menuju tempat jenazah berada.

Polda Maluku Utara juga telah mengirimkan Tim Penyidik Ditreskrimum Polda Maluku Utara sejumlah 5 personel untuk memback up Polres Halmahera Tengah dalam penanganan kasus pembunuhan di hutan Halmahera.

“Mari bantu Polres Halmahera Tengah dan Polda Maluku Utara untuk penanganan peristiwa ini, sehingga peristiwa ini segera mendapat titik terang dan kejadian serupa tidak terjadi kembali,” tambahnya. (As)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru